Mohon tunggu...
Puspitasari Megahana
Puspitasari Megahana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 12 Jakarta

Guru Penggerak Angkatan 5 Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

26 Juni 2024   15:04 Diperbarui: 26 Juni 2024   20:39 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi 2 - Eksplorasi Konsep Modul 1.2 Pembekalan Calon Fasilitator Dasus/Intensif (Dokpri)

Refleksi Materi Modul 1.2: Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

Dalam Modul 1.2, kita diekspos pada berbagai aspek yang menjadi landasan bagi peran guru penggerak dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing. Pemahaman akan "Bagaimana Manusia Tergerak" menjadi titik awal penting, di mana kita belajar bahwa manusia tidak hanya dijalankan oleh kebutuhan fisik dan biologis semata, tetapi juga oleh kebutuhan psikologis, sosial, dan spiritual yang lebih dalam. Konsep ini mengarah pada pemahaman bahwa sebagai guru penggerak, kita bertanggung jawab tidak hanya memenuhi kebutuhan akademik siswa, tetapi juga kebutuhan emosional dan intelektual mereka.


Salah satu konsep yang menarik dari modul ini adalah "Kerja Otak: Sistem Berpikir Cepat dan Lambat". Dalam konteks ini, kita belajar bahwa proses berpikir manusia melibatkan dua sistem: sistem berpikir cepat yang intuitif dan sistem berpikir lambat yang rasional. Sebagai guru penggerak, kita dituntut untuk memahami bagaimana masing-masing sistem ini berperan dalam pembelajaran siswa. Mampu mengenali kapan siswa menggunakan sistem berpikir cepat untuk menanggapi situasi atau masalah tertentu, dan kapan mereka perlu menggunakan sistem berpikir lambat untuk menganalisis dan memecahkan masalah secara mendalam, menjadi keterampilan yang sangat berharga dalam memandu pembelajaran yang efektif.


Konsep "Lima Kebutuhan Dasar Manusia" juga memperluas perspektif kita sebagai guru penggerak. Kebutuhan akan rasa aman, rasa dicintai, rasa memiliki, penghargaan, dan aktualisasi diri menjadi landasan bagi kita dalam membangun hubungan yang kuat dengan siswa, mendukung perkembangan pribadi mereka, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
Sebagai guru penggerak, kita harus sensitif terhadap perbedaan tahap perkembangan fisik, emosional, sosial, dan kognitif siswa. Memiliki pengetahuan mendalam tentang tahapan ini membantu kita merancang pengalaman belajar yang relevan dan bermakna sesuai dengan tingkat kesiapan siswa.


Terkait dengan "Bagaimana Manusia Bergerak" dan konsep "Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih", kita diajak untuk memahami bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya. Sebagai guru penggerak, kita berperan dalam memberdayakan siswa untuk membuat pilihan yang baik dan bertanggung jawab dalam kehidupan mereka, baik dalam hal akademik maupun moral.


Konsep "Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila" membawa kita pada esensi pendidikan karakter. Sebagai bagian dari tugas guru penggerak, kita tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan akademis, tetapi juga mendidik siswa untuk menjadi individu yang berbudi luhur, bertanggung jawab, dan memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila sebagai landasan moral bangsa.


Pengkajian terhadap "Nilai-nilai Guru Penggerak" merupakan titik penting dalam modul ini. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kerjasama, kesetiaan, dan semangat untuk belajar menjadi pedoman dalam menjalankan peran guru penggerak dengan integritas dan dedikasi yang tinggi.

Kaitan 10 Aksioma Teori Pilihan dengan Profil Pelajar Pancasila dan Roda Nilai Guru Penggerak
Teori pilihan, khususnya 10 aksioma yang dikembangkan oleh John Dewey, memiliki keterkaitan yang kuat dengan profil pelajar Pancasila dan roda nilai guru penggerak. Teori ini menekankan pada pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran, di mana siswa didorong untuk belajar melalui tindakan, refleksi, dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila, yang menekankan pada pembentukan kepribadian yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berbudi luhur.


Dalam konteks roda nilai guru penggerak, aksioma ini mendukung nilai-nilai dasar seperti kejujuran, kerjasama, dan semangat untuk belajar. Guru penggerak menggunakan teori pilihan untuk mengembangkan strategi pengajaran yang tidak hanya efektif secara akademis, tetapi juga memperkuat nilai-nilai karakter dalam kehidupan siswa. Misalnya, melalui pengalaman belajar yang kolaboratif, siswa tidak hanya mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran, tetapi juga belajar untuk menghargai kerjasama dan menghormati pendapat orang lain.

Kegiatan dalam Peran Guru Penggerak
Peran guru penggerak mencakup berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Di antaranya: Mendukung pengembangan kepemimpinan baik di antara siswa maupun rekan guru; Memfasilitasi implementasi inovasi pendidikan dan mengelola perubahan yang berkelanjutan di sekolah; Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler; Membangun hubungan yang kuat dengan orang tua siswa dan melibatkan mereka dalam pendidikan anak-anak mereka; Melakukan evaluasi berkala terhadap program pendidikan dan strategi pengajaran untuk meningkatkan kualitas; Menjadi penghubung antara berbagai divisi di sekolah untuk memastikan kolaborasi yang efektif; Mendorong guru dan siswa untuk terlibat dalam penelitian dan inovasi pendidikan yang dapat meningkatkan hasil belajar, dan masih banyak kegiatan lainnya.

Dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan ini, guru penggerak tidak hanya berperan dalam mengajar di kelas, tetapi juga sebagai pemimpin yang berpengaruh dalam mengubah budaya dan meningkatkan prestasi di sekolah masing-masing. Melalui implementasi nilai-nilai dan pemahaman mendalam terhadap teori-teori pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan inklusif bagi semua siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun