Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk hidup lebih baik. Perbaikan kondisi ekonomi hingga kesehatan menjadi dua hal penting dalam menunjang kehidupan seseorang. Namun, setiap perubahan perlu diawali dengan langkah kecil.
Ingatkah kalian dengan tulisan sebelumnya yang berjudul "Tantangan 21 hari makan sehat"?
Nah, kali ini, kita akan bercerita pengalaman di hari pertama tantangan tersebut.
Berawal dari curhatan para orang tua, keluhan para siswa, peringatan dari guru, akhirnya bisa tertuang dalam sebuah cerita.
Curhatan para orang tua siswa
Dalam hal ini tidak semua orang tua siswa yang dengan mudahnya menyiapkan bekal sehat putra-putri mereka untuk dibawa ke sekolah. Namun, tidak sedikit pula yang rela menyediakan waktu sejak bangun tidur sampai anak-anak berangkat menuju ke sekolah. Mulai dari bangun yang harus lebih awal, menyiapkan segala macam keperluan anak-anaknya, sampai mengantar berangkat ke sekolah.
Tidak hanya itu, bahkan daftar menu masakan selama 21 hari, mereka siapkan di hari sebelumnya. Ada sebagian orang tua murid yang saling titip menu, ada juga yang saling tukar. Terbayang gak sih, gimana keseruan mereka?
Ternyata, ada juga lho, warung nasi yang menyediakan menu khusus selama 21 hari hanya untuk program ini. Wah,,, tidak menyangka kan? Dan itu beneran ada lho, masih di sekitar Pademangan Timur. Berkat hasil bisik-bisik tetangga para ibu (orang tua siswa), si penjual nasi siap menyediakan pesanan sesuai menu selama 21 hari.
Salut deh buat para orang tua yang gercep alias gerak cepat untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan putra-putrinya. Dan terima kasih banyak ya atas kerjasamanya yang baik.
Lanjut nih cerita berikutnya.
Keluhan Para Siswa