Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Itu

16 Oktober 2011   14:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:53 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat aku menghembuskan nafas kekecewaan,

kau belai dengan lembut tanganmu hingga ku terdiam damai,

Saat ku tengadahkan wajahku dengan penuh amarah,

Kau elus pipiku hingga membuatku tersipu

Saat ku menangis dalam kesedihan

Kau usap hidung mungilku hingga ku rasakan bahagia itu

Namun,

Sebungkah asaku menghilang, dan gurat diwajahku semakin terlukis jelas

Dan kutak mampu lewati getirnya rasa itu

Tergambar jelas kenangan dikala senja

di antara rimbun bambu kuning,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun