[caption id="attachment_391363" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi/Kompasiana (kfk.Kompas.com/Leya Cattleya)"]
[/caption]
Tiada berbias bayang menghitam
Saat sebuah resah menyelimuti duka yang legam
Tak setitik ceria ada di sudut hati karena dendam
Pada luka menganga oleh dusta menghujam
--
Retaknya cermin yang setia menemani pantulkan raga nan hablur
Hanya butiran duka bertabur
Letih sudah rasa dan raga tiada teratur
Harap ini kian tertunduk diam terpekur
--
Terbaring semua asa yang pernah ada
Jauh sudah jiwamu pergi bersama seribu pesonanya
Walau tlah ku tahan tuk lepaskan seluruh gulana
Namun ku tiada mampu memegang semua rasa
Dari setiap gerikmu menggoda cinta yang hampir lelap
--
Kucoba dan terus kucoba lupakan semua yang pernah ada dan kuharap kumampu lakukan semua itu
Leonberg, 17.01.2015
By Ita Friedrich
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H