Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening yang Merajuk

18 Januari 2014   03:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hening yang merajuk
Ku terbuai pada senja yang merunduk
Dengan seribu pesonamu ku akui diriku masih memendam rindu
Ku harus menggenggam semua mimpiku
Karena kau dan aku tetap bertahan dengan semua keinginan yang kaku
--
Senja itu tuk kesekian kalinya datang kembali
Bersama temaram berbalut sunyi
Mengusik setiap penatnya diri nan setia menemani
Dan enggan pergi atau berhenti menghindari
--
Gelisah itu kini berganti ceria
Saat mimpi hadir dalam nyata
Seucap kata berikan harap tuk hidup bersama
Melangkah bergenggam mesra dalam pelukan jiwa
--
Leonberg, 18.01.2014
By Ita Friedrich

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun