Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Perjamuan Senja

25 Mei 2014   10:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di perjamuan senja dua hati saling berkata
Ada cinta masih tertinggal di jiwa
Yang ingin terus bergelut di rasa
Berikan kecupan rindu sebelum ke peraduan cinta
Lepaskan penat setelah gelisah melenggang diam tanpa kata
--
Tak ingin ku lewati di temaram nan centil ini
Ku tlah menunggu sekian waktu dalam sunyi
Kembara asmara kita yang ingin mempermainkan diri
Bersembunyi, berlari hingga silih berganti menghindari
Dan kini ku tlah merengkuh cintamu lagi dalam damai
--
Pelukan kasih temaram yang hening mengajak kita bercumbu
Diantara desah sang bayu perlahan membelai tanpa ragu
Hantarkan semua nyanyian malam merambat perlahan menggapai kalbu
Tuk menyatu menyambut mimpi tanpa malu-malu
--
Leonberg, 25.05.2014
By Ita Friedrich

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun