Mohon tunggu...
Ita Friedrich
Ita Friedrich Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Istri dan Ibu dari 2 anak laki2 yang cakep. Baik hati dan tidak sombong ( haaaalaaah), suka bercanda, suka main petak umpet... Berusaha menolong sebisa mungkin...tapi kalau tidak bisa yaaa mau bagaimana lagi.... Suka jahil tapi suka menyesali kejailannya.... dan sayang banget ma rakyat jelata, suka makanan tradisional, jajan pasar, dan kopi pahit...suka keluyurun di tempat kumuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Denganmu

11 Mei 2014   21:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seribu senja yang jingga tlah kulalui
Dalam hening di kesunyian enggan menepi
Tertundukku dalam diam kala hati ini terasa sepi
Lukiskan semua rasa yang pernah ada di diri
Seperti gelisah menyelimuti resah di setiap sudut hati
--
Senyummu tak kan pernah berhenti menggoda
Gelora jiwa ini kian terombang ambing oleh kerinduan nan lara
Saat terpana pada sebuah irama asmara yang ada
Hingga ku tiada mampu berpaling darimu di setiap rayu manja
Dan kembali ku ternganga menatap bimbang menghiba
--
Jiwa ini yang masih setia menunggu
Bersama berpeluk mesra hingga mimpi berlalu
Menyambut hangat mentari dalam haru
Denganmu dan hanya denganmu kan menyatu
Bergumul dengan semua rasa yang kita miliki singkirkan beku
--
Leonberg, 11.05.2014
By Ita Friedrich

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun