Mohon tunggu...
Puspita Sary Razak
Puspita Sary Razak Mohon Tunggu... Dokter - General Practitioner

Medical. Sharing is Caring

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hordeolum/Bintitan, Apa yang Perlu Diketahui dan Dilakukan?

31 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 31 Januari 2024   20:09 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HORDEOLUM (Bintitan)

Hordeolum atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai istilah bintitan, merupakan suatu inflamasi/peradangan yang terjadi pada kelenjar yang ada di kelopak mata. Pada umumnya dikeluhkan benjolan merah, nyeri (terutama saat disentuh) dan bengkak pada kelopak mata, baik bagian kelopak mata bawah maupun kelopak mata atas.


Secara anatomis hordeolum terbagi menjadi hordeolum interna dan hordeolum eksterna. Pada hordeolum interna, peradangan terjadi pada Kelenjar Meibom dan benjolan berada di bagian dalam kelopak mata. Pada hordeolum eksterna peradangan terjadi pada Kelenjar Zeiss atau Kelenjar Moll dan benjolan pada umumnya berada di kelopak mata bagian luar.


Hordeolum paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Pada kelopak mata bawah terdapat sekitar 20-25 kelenjar Meibom dan 40-50 di kelopak mata atas, sehingga pasien dapat mengalami satu atau lebih hordeolum pada waktu yang bersamaan. Hordeolum lebih sering ditemukan pada penderita dry eye dan chronic blepharitis.


Ditemukan beberapa peningkatan terjadinya hordeolum selama pandemic Covid-19 yang diduga berhubungan erat dengan penggunaan masker yang membuat aliran udara napas kearah mata, fogging pada kacamata dan dry eye.


Untuk penanganan awal disarankan untuk dilakukan kompres hangat dengan handuk/kasa yang bersih sekitar 10-15 menit 3-4 kali perhari yang diharapkan dapat mempercepat drainase lesi. Jika tidak segera membaik disarankan untuk pemeriksaan lanjutan ke dokter/dokter spesialis mata. Penanganan selanjutnya akan menyesuaikan kondisi dari hordeolum, penanganan dapat berupa pengobatan topikal (salep/tetes mata), obat oral (tablet/kapsul minum) hingga pembedahan untuk mengeluarkan nanah jika hordeolum tidak membaik dengan obat-obatan.


Pencegahan hordeolum dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan mata terutama di daerah kelopak mata. Make-up pada wajah dan kelopak mata harus dibersihkan dengan baik sebelum tidur. Memastikan tangan dalam keadaan yang bersih sebelum menyentuh daerah mata atau kulit sekitar mata.

Komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita hordeolum adalah gangguan kosmetik dan gangguan penglihatan. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan adekuat pada penderita hordeolum dapat terjadi penyebaran infeksi yang lebih luas ke jaringan sekitar mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun