Mohon tunggu...
Puspa Realita Gulo
Puspa Realita Gulo Mohon Tunggu... Editor - Masih tahap belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan llmu Pendidikan.Universitas HKBP Nommensen Medan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar

3 Mei 2022   10:56 Diperbarui: 14 Mei 2022   22:09 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintahan Indonesia dalam menangani masalah pemerataan pendidikan di Indonesia supaya dapat setara. Salah satunya adalah SM3T singkatan dari Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. 

Sesuai dengan namanya program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga pengajar terutama di daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Program ini adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal selama satu tahun.

Selain itu pemerintah juga meluncurkan kurikulum merdeka belajar. Merdeka Belajar adalah kurikulum diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, sebagai perbaikan Kurikulum 2013. 

Nadiem Makarim menyatakan bahwa kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah kurikulum darurat yang dikembangkan dan diterapkan dalam merespon pandemi Covid-19. Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. 

Jadi dalam kurikulum ini yang harus diperhatikan adalah kemerdekaan berpikir. Kemerdekaan berpikir merupakan salah satu fondasi dasar dari program Merdeka Belajar, kemerdekaan berpikir harus dipraktikkan oleh para guru terlebih dahulu sebelum diajarkan kepada para siswa. 

Program Merdeka Belajar akan membawa perubahan pada sistem pengajaran yang semula lebih sering di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran di luar kelas ini diharapkan akan membuat setiap siswa menjadi lebih nyaman karena bisa lebih banyak berdiskusi dan akan membentuk karakter dari para siswa. 

Merdeka belajar memberi kemerdekaan setiap lembaga pendidikan untuk berenovasi. Jadi kurikulum merdeka belajar sangat berkaitan erat dengan pemerataan pendidikan di Indonesia. Bagaimana supaya kurikulum merdeka belajar bisa diimplementasikan dengan baik melalui pemerataan pendidikan?

Pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia harus dikelolah secara sungguh-sungguh dan benar-benar setara supaya generasi-generasi penerus bangsa bisa tumbuh. Implementasi Merdeka Belajar dimulai dengan pemerataan pendidikan diseluruh Indonesia. 

Pemerataan pendidikan di Indonesia jika teratasi maka dapat terwujud kurikulum merdeka belajar. Beberapa solusi dalam pemerataan pendidikan di Indonesia yaitu: Insfrastruktur, Sumber daya manusia dan teknologi

Meningkatkan kualitas pengajar dan memperbaiki efesiensi pembelajaran. Pengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi masalahan kualitas pendidikan di Indonesia. Indonesia memiliki banyak jumlah pengajar, tetapi belum setara dan banyaknya kuantitas ini tidak diimbangi dengan kualitas,  maka peranan pemerintah sangat diperlukan dalam mengupayakan pengembangan kualitas pengajar di Indonesia seperti memberikan pelatihan peningkatan skill pengajar.

Pembangunan gedung lembaga pendidikan yang merata, pembangunan gedung lembaga pendidikan di Indonesia masih belum setara, gedung lembaga pendidikan di daerah tertinggal sangat jauh tertinggal jika dibandingkan gedung lembaga pendidikan di daerah perkotaan yang selalu diutamakan pembangunannya. Jadi pemerintahan saat ini seharusnya mengutamakan pembangunan gedung lembaga pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal atau daerah (3T). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun