Mohon tunggu...
Puspa Realita Gulo
Puspa Realita Gulo Mohon Tunggu... Editor - Masih tahap belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan llmu Pendidikan.Universitas HKBP Nommensen Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rendahnya Literasi Digital di Indonesia

27 April 2022   14:07 Diperbarui: 27 April 2022   14:11 4494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Literasi digital merupakan kemampuan dalam penggunaan internet, peralatan teknologi untuk mencari hiburan, mengisi waktu senja dan mencari informasi atau memberikan informasi.

Dalam kehidupan sehari-hari literasi memiliki banyak manfaat, adapun manfaat literasi digital yang dapat dirasakan yaitu menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, selalu memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan lebih baik, dapat membuat kita bekerja, membuat lebih bahagia, dan mempengaruhi dunia.

Selain manfaat, Literasi digital juga mempunyai tantangan. Tantangan dari literasi digital adalah informasi yang didapat terlalu banyak. Masyarakat Indonesia terlalu banyak menerima informasi di waktu yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.

Indonesia memiliki tingkat kualitas pendidikan yang rendah dibandingkan dengan negara-negara yang lain di dunia yang menyebabkan Indonesia tidak bisa maju. Salah satu penyebab nya yaitu kurangnya literasi anak-anak dan orang dewasa di Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih memilih memainkan hp atau menonton video, main game yang tidak berfaedah dari pada membaca sehingga mengakibatkan kebodohan masyarakat yang terus menerus, meningkatkannya jumlah anak sekolah yang putus sekolah. Padahal pada zaman yang semakin maju ini anak-anak sekolah bisa dengan mudah membaca dengan menggunakan HP, banyak sekolah maupun kampus yang menyediakan perpustakaan online yang bisa diakses kapan saja. Banyak sumber yang bisa dijadikan tempat belajar misalkan google, YouTube dll.

Perkembangan dunia yang semakin bergerak dengan signifikan, tetapi apakah anak-anak Indonesia sudah memanfaatkannya?. Apakah konten-konten yang di unggah oleh masyarakat Indonesia konten yang baik atau konten yang mengandung SARA atau bahkan mengenai sex?. Pada saat ini semakin maju perkembangan teknologi semakin banyak situs-situs yang tidak bagus untuk pendidikan anak-anak Indonesia. Banyak situs yang menyediakan video porno sehingga masyarakat Indonesia dapat mengaksesnya.

Selain itu dampak negatif dari literasi digital ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Dampak negatif tersebut ada sebagai dampak dari penggunaan alat tekhnologi yang salah atau tidak bertanggung jawab. Beberapa dampak negatif penggunaan teknologi yaitu masyarakat Indonesia lebih banyak waktu menonton TV melakukan hal yang lebih bermanfaat. Masyarakat Indonesia kehilangan kemampuan berbaur dengan sesam dan cenderung nyaman dengan kehidupan online, Adanya kejahatan di internet, Penyebaran informasi yang tidak benar, pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan.

Adapun beberapa cara mengatasi dampak-dampak negatif tersebut yaitu penggunaan teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah dikenal, mencari atau mengikuti komunitas positif yang sering melakukan pertemuan di dunia nyata, Perlunya penegakan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet, Mengawasi anak-anak dibawah umur jika menggunakan alat teknologi, perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan bersifat pasti serta aplikasi komputer yang bersifat mendidik, dan mengatur waktu untuk berada di depan komputer atau televisi.

Peran pemerintah juga sangat penting supaya situs-situs yang kiranya tidak bagus untuk pendidikan anak Indonesia dihapuskan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun