Mohon tunggu...
Puspa Gayatri
Puspa Gayatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Cara Berkomunikasi dengan Teman Tuli

22 Maret 2022   19:08 Diperbarui: 22 Maret 2022   20:12 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap teman Tuli memiliki cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Teman Tuli  berkomunikasi dengan mengandalkan tulisan ataupun bahasa isyarat. Interaksi dengan teman Tuli perlu mengutamakan media komunikasi yang nyaman seperti tulisan, bahasa isyarat, atau berbicara secara perlahan. Berkomunikasi dengan teman Tuli,  tidak boleh dilakukan dengan paksaan.

Pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional pada tanggal 1 Desember 2021, terjadi peristiwa yang ramai menuai komentar dari masyarakat. Saat acara tersebut berlangsung, Menteri Sosial, Tri Rismaharini memaksa penyandang disabilitas Tuli untuk berbicara sehingga tindakan tersebut menimbulkan reaksi tidak menyenangkan dari teman Tuli lainnya. Dikutip dari salah satu artikel CNN, Risma mengatakan tindakannya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memotivasi penyandang disabilitas untuk memaksimalkan kemampuannya. Menurutnya, kemampuan bicara dibutuhkan agar penyandang disabilitas tuli bisa meminta tolong ketika dalam kondisi terdesak. Peristiwa ini mengingatkan pentingnya pemahaman setiap orang untuk mengerti cara berkomunikasi dengan teman Tuli.

Untuk mencegah peristiwa tersebut terjadi kembali, terdapat beberapa etika yang perlu dilakukan saat berkomunikasi dengan teman Tuli. Pertama, menyapa teman Tuli dengan sentuh, salam dan sapa. Kedua, melakukan kontak dan menatap wajah teman Tuli. Ketiga, berbicara dengan gerakan bibir terbuka. Terakhir, menggunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang jelas.

Hal tersebut didukung melalui pernyataan Dewani, Wakil Ketua Revolusi Tuli Bogor yang menyebutkan "Untuk berbicara dengan teman Tuli, tidak boleh memanggil hanya dengan melambaikan tangan. Kita melakukannya dengan menghampiri langsung, lalu menepuk pundak dan menatap mata teman Tuli yang kita ajak berbicara. Kemudian ekspresi wajah juga harus diperhatikan karena teman Tuli itu visual sekali orangnya."

Dengan menerapkan etika berkomunikasi dengan teman Tuli, alur komunikasi akan menjadi efektif sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan baik. Maka dari itu, mari sebarkan gerakan #SetaraSekataBersamaTemanTuli agar dapat membantu teman Tuli berkomunikasi dengan lawan bicaranya secara nyaman tanpa adanya paksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun