Mohon tunggu...
puspa dara ayu
puspa dara ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dengan minat di dunia musik, film, dan game. Senang mengeksplorasi berbagai genre musik, menikmati film-film dengan berbagai cerita, serta menikmati tantangan di dunia game. Menulis untuk berbagi pemikiran dan refleksi tentang kehidupan, budaya, dan hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Simbolik Tarian Reog dalam Ritual Bersih Desa di Ponorogo

26 Desember 2024   14:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   14:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo, dengan kekuatan visual dan cerita yang memikat, bukan hanya sebuah pertunjukan seni. Lebih dari itu, tarian ini memiliki kedalaman makna yang menghubungkan masyarakat Ponorogo dengan leluhur mereka, alam, dan kekuatan gaib yang melindungi desa. Salah satu momen penting di mana Tari Reog dimainkan adalah dalam ritual Bersih Desa, sebuah tradisi yang telah dijalankan turun-temurun untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi warga desa. Artikel ini akan mengulas bagaimana tarian Reog menjadi sarana untuk menjaga keseimbangan, mengusir roh jahat, dan menguatkan solidaritas sosial dalam masyarakat Ponorogo.

Sejarah Singkat Tarian Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur, dan sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Tarian ini bercerita tentang pertempuran antara Raja Singa Barong, yang memimpin pasukan binatang, dengan Raja Jin. Salah satu hal yang paling ikonik dari tarian ini adalah Singa Barong, yaitu kepala singa besar yang dipikul oleh seorang penari, menciptakan gambaran yang memukau dan menakutkan. Elemen-elemen lain dalam tarian ini, seperti Jathil (penari kuda), juga memainkan peran penting dalam menyampaikan cerita tentang perjuangan dan keberanian.

Reog, dalam konteks ritual Bersih Desa, lebih dari sekadar seni pertunjukan. Tarian ini menjadi medium spiritual yang menghubungkan masyarakat dengan kekuatan alam dan roh leluhur mereka. Dalam upacara ini, Reog digunakan untuk memohon perlindungan dari segala ancaman, baik yang bersifat fisik maupun gaib. Masyarakat Ponorogo percaya bahwa dengan melibatkan tarian ini dalam ritual, mereka bisa menjaga desa tetap aman dan sejahtera.

Ritual Bersih Desa: Sebuah Wujud Syukur dan Permohonan

Ritual Bersih Desa di Ponorogo adalah sebuah upacara adat yang biasa dilaksanakan setiap tahun. Tujuan utama dari upacara ini adalah untuk membersihkan desa, baik secara fisik maupun spiritual, serta mempererat hubungan antara manusia, alam, dan roh leluhur. Masyarakat berkumpul untuk berdoa bersama, memberi persembahan kepada leluhur, dan tentunya menyaksikan pertunjukan Tari Reog sebagai puncak dari upacara ini.

Di dalam ritual ini, Reog memiliki peran yang sangat penting. Tarian ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai sarana untuk memohon perlindungan, keberkahan, dan keselamatan bagi desa. Tarian Reog dalam upacara Bersih Desa menjadi simbol bahwa masyarakat harus bersatu dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman yang datang dari luar.

Simbolisme dalam Tarian Reog

Tari Reog, dengan segala elemen visual dan ceritanya, dipenuhi dengan simbolisme yang dalam. Setiap gerakan dan kostum dalam tarian ini bukan hanya untuk memperindah pertunjukan, tetapi juga membawa makna yang kuat bagi masyarakat Ponorogo.

  1. Singa Barong: Kekuatan dan Perlindungan Singa Barong, yang besar dan kuat, melambangkan perlindungan dan kekuatan. Kepala singa ini dipikul oleh seorang penari yang dengan gigih menari sambil memikul beban besar. Simbol ini mencerminkan kekuatan yang melindungi desa dari ancaman dan bencana. Masyarakat Ponorogo percaya bahwa Singa Barong akan menjaga mereka dari gangguan roh jahat dan menjaga kedamaian desa.
  2. Jathil: Semangat dan Perjuangan Penari Jathil yang menunggang kuda menjadi simbol semangat juang yang tak kenal lelah. Gerakan agresif dan penuh energi dari penari Jathil menggambarkan keberanian dan tekad masyarakat Ponorogo untuk menjaga kesejahteraan desa mereka. Kuda sebagai hewan yang kuat dan cepat melambangkan semangat untuk bergerak maju dan bertahan menghadapi segala tantangan.
  3. Barongan dan Warna Cerah: Kehidupan yang Penuh Warna Topeng-topeng besar yang dipakai oleh para penari, terutama Barongan, dengan warna-warna cerah, bukan hanya menciptakan kesan visual yang menakjubkan, tetapi juga membawa makna spiritual. Warna-warna tersebut, seperti merah, kuning, dan hijau, mencerminkan energi kehidupan yang melimpah. Mereka dipercaya bisa mengusir energi negatif dan membawa kedamaian serta keberuntungan bagi masyarakat.
  4. Ritual Persembahan: Terima Kasih dan Harapan Dalam beberapa prosesi Reog, masyarakat juga memberikan persembahan berupa hasil bumi, makanan, dan sesaji kepada leluhur dan kekuatan gaib. Persembahan ini bukan untuk menyembah, melainkan sebagai ungkapan terima kasih atas keberkahan yang diberikan selama ini dan sebagai permohonan agar desa tetap aman dan makmur. Ritual pengorbanan ini mengingatkan kita akan pentingnya hubungan antara manusia dengan alam serta rasa syukur terhadap apa yang telah diberikan.

Peran Tarian Reog dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Ponorogo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun