Jarum suntik seharusnya hanya boleh digunakan satu kali pada satu orang. Jarum suntik tidak disarankan untuk digunakan berulang kali oleh beberapa orang.
Setelah dipakai, jarum suntik tidak boleh dibuang di tempat sampah umum, melainkan di tempat sampah khusus medis yang sudah diberi keterangan 'sampah medis'.
Namun, di beberapa kasus jarum suntik yang sudah terpakai secara tidak sengaja maupun sengaja tertusuk pada orang lain. Tentunya hal ini dapat menularkan penyakit tertentu kepada orang tersebut.
Melansir dari CNNIndonesia, berikut beberapa penyakit lain yang bisa ditularkan melalui penggunaan jarum suntik:
- HIV/AIDS
- Hepatitis B
- Hepatitis C
- Sifilis
- Bakteri Staphylococcus sp.
- Bakteri Streptococcus sp.
Jika sudah tergores atau tertusuk jarum suntik sebaiknya langsung membersihkan dan mensterilkan bekas luka dengan cairan antiseptik dibawah air mengalir. Hal ini bisa mengurangi terjadinya kemungkinan terinfeksi penyakit dari jarum tersebut.
Melaporkan kejadian ini pada pihak kesehatan dan meminum obat pencegahan HIV atau melakukan vaksinasi hepatitis B juga dapat mencegah terjangkitnya penyakit menular dari jarum suntik.
Adapun hal lain yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit melalui jarum suntik adalah dengan menutup kembali jarum yang sudah terpakai. Kemudian, buanglah jarum pada tempat yang khusus untuk benda tajam.
Selalu berhati-hati dalam memegang dan membuang jarum. Gunakan sarung tangan demi menjaga kebersihan.
Fakta menyebutkan penggunaan jarum suntik yang berulang kali dapat menularkan virus ke orang lain melalui darah. Maka dari itu perlu diperhatikan lagi dalam menggunakan jarum suntik. Karena penggunaan jarum berulang kali dapat mengakibatkan dampak buruk dan menambah penyakit baru bagi orang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H