Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Hal yang Dilakukan saat Kram Otot

24 Agustus 2018   15:27 Diperbarui: 24 Agustus 2018   16:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Olahraga menjadi kegiatan yang dilakukan untuk menunjang kesehatan tubuh. Namun, jika terjadi kram otot saat olahraga pasti rasanya seperti sakit tak tertahankan.

Baik atlet ataupun yang bukan atlet bisa berpeluang untuk mengalami kram otot. Tentunya, kondisi kram otot ini bisa terjadi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan rasa sakit.

Kram otot adalah kontraksi tanpa sadar (tak bisa dikontrol otak) yang kuat dan menyakitkan yang terjadi di area betis. Pada kondisi ini, otot di area kram akan tegang terus menerus.

Untuk itu, perlu dilakukan beberapa hal untuk menangani kram otot. Dikutip dari CNNIndonesia, berikut beberapa hal pada pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika mengalamai kram otot:

  1. Kompres dengan es
  2. Pijat perlahan dengan minyak cengkih
  3. Lakukan peregangan pada area kram selama 15-30 detik
  4. Minum air campuran cuka apel untuk mencegah kram otot
  5. Kompres air hangat jika tidak ada batu es

Kram otot sering terjadi karena otot terlalu berat bekerja atau biasa disebut dengan overuse. Terlebih, saat berolahraga tidak dibarengi dengan banyak minum cairan sehingga terjadi dehidrasi yang merupakan salah satu faktor utamanya. Dehidrasi menyebabkan saraf otot menjadi sensitif sehingga terjadi kontraksi di luar kehendak.

Faktor usia juga membuat risiko kram otot meningkat. Pasalnya, semakin bertambah umut kekuatan serta massa otot akan ikut berkurang.

Selain itu, bagi orang yang jarang berolahraga juga dapat meningkatkan risiko kram otot. Hal ini disebabkan karena otot tidak terbiasa dilatih untuk bekerja lebih berat dari biasanya.

Adapun yang perlu dilakukan untuk mencegah kram otot yaitu lakukan pemanasan dengan cara yang benar sebelum olahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat. Pemanasan atau peregangan sangat diperlukan agar otot menjadi lebih fleksibel.

Kemudian, perbanyak minum air sebelum, selama, dan sesudah berolahraga. Dengan cairan yang cukup akan membantu otot berkontraksi dan rileks. Cairan yang cukup juga akan menjaga otot sel tetap terhidrasi dan tak mudah tegang.

Jika merasa tubuh sudah terlalu lelah sebaiknya hentikan kegiatan olahraga dan jangan terlalu dipaksakan. Dan yang terpenting lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga massa otot tetap kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun