Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Penggunaan Bedong pada Bayi

8 Agustus 2018   15:15 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:38 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun sudah lama diyakini banyak orang bahwa dengan membedong bayi memiliki banyak manfaat, namun banyak hal yang perlu diperhatikan terkait kesehatan bayi.

Mengutip dari CNNIndonesia, menurut dokter spesialis ortopedi Faisal Miraj, membedong bayi dapat mengakibatkan dislokasi panggul. Kebiasaan pasang dan lepas bedong akan menyebabkan panggul lama-kelaam keluar.

Alasannya bayi memiliki sendi panggul yang lentur. Kebiasaan membeding membuat posisi kaki bayi lurus dan rapat. Sendi panggul yang lentur ini kemudian tertarik masuk. Namun saat bedong dilepas, sendi panggul akan kembali keluar.

Selain menyebabkan kelainan tulang, membedong bayi terlalu ketat juga bisa membuatnya berisiko kepanasan dan mengalami infeksi pernafasan. Bedong dengan bahan tertentu juga bisa menyebabkan infeksi pernafasan.

Yang terparah, sindrom kematian mendadak pada bayi atau sering disebut SIDS yang sering terjadi saat bayi sedang tidur. Risiko SIDS biasanya terjadi pada bayi yang dibedong lalu ditempatkan pada posisi telungkup atau menyamping. SIDS juga bisa terjadi bila bedong bayi terlalu longgar sehingga kain berisiko bergeser dan menutupi mulut serta hidung bayi.

Demi menghindari efek berbahaya dari bedong, sebaiknya jangan terlalu kencang saat membedong bayi. Jangan biarkan bayi merasa kepanasan saat dibedong. Jika bayi terus memberontak, sebaiknya jangan dipaksakan karena tidak semua bayi merasa nyaman untuk dibedong.

Saat bayi sedang menyusui, sebaiknya lepaskan bedong agar tangan bayi bisa bebas untuk menyentuh dan mengekprolasi. Kemudian, saat usia bayi sudah memasuki dua bulan, sebaknya berhendti menggunakan bedong dan biarkan bayi untuk bergerak lebih banyak dan berkembang.

Selalu perhatikan setiap hal yang terjadi pada anak. Pelajari hal-hal baru yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Dengan begitu, anak dapat berkembang sesuai dengan harapan orang tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun