Mohon tunggu...
Pury Diana Shintawati
Pury Diana Shintawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Aloevera sebagai Sabun Cuci Tangan oleh Warga Totosari dan KKN UNDIP

3 Februari 2021   15:03 Diperbarui: 3 Februari 2021   15:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laweyan, Kota Surakarta (03/02/20) -- Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu hal poin penting  untuk menjaga diri agar terhindar dari virus Covid-19. Hal ini harus sangat diperhatikan terutama pada masa pandemi. Namun faktanya, masyarakat masih kurang memperhatikan dalam menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih. Tidak sedikit masyarakat yang terkesan tak acuh terhadap kesehatan dan kebersihan baik diri sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Hal ini juga diperparah dengan sabun yang beredar di pasaran yang mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi masyarakat yang memiliki kulit sensitif dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Beberapa warga yang telah sadar pentingnya memcuci tangan dengan sabun melaporkan bahwa kulit terasa kering, kasar bahkan kulit mengelupas akibat terlalu sering mencuci tangan.

Pelatihan pembuatan sabun pencuci tangan organik dari lidah buaya sebagai salah satu alternatif sabun aman dan ramah lingkungan. Daun lidah buaya telah dikenal mempunyai banyak manfaat terutama kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik yang baik karena mengandung senyawa flavonoid, tannin, polifenol dan sponin. Selain itu, tanaman lidah buaya juga mudah dijumpai di pekarangan rumah warga Kampung Totosari. Kegiatan ini diprekarsai oleh Mahasiswa KKM UNDIP Tim I tahun 2021 bersama dengan warga Totosari.

Pembuatan sabun pencuci tangan organik ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mencuci tangan dengan sabun dengan bahan-bahan yang aman dan ramah lingkungan. Keunggulan dari produk sabun organik dari lidah buaya yaitu kaya akan antioksidan yang mampu merawat kebersihan, kelembapan dan kesehatan kulit. Selain itu juga tidak menimbulkan reaksi alergi untuk kulit yang sensitif.

Program pelatihan pembuatan sabun cuci tangan organik terdiri dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan yang benar dilakukan pada Selasa, 26 Januari di beberapa rumah warga dalam kelompok kecil untuk menghindari kerumunan. Sedangkan kegiatan demo dan pelatihan  yang diikuti oleh warga Totosari telah dilakukan pada Sabtu, 30 Januari 2021.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari warga. "Pemerintah desa dan warga sangat mendukung program-program kegiatan KKN yang dibawakan oleh mahasiswa UNDIP terutama dalam bentuk sharing ilmu dan pelatihan seperti ini. Kami juga berharap produk yang dihasilkan ini dapat dikembangkan dan berkelanjutan terutama untuk masyarakat Kampung Totosari." Ujar Bapak Suwaris, Ketua RW Kampung Totosari. Beliau juga mengapresiasi kegigihan dan ketulusan mahasiswa melaksanakan KKN dalam keadaan seperti saat ini.

Penulis : Pury Diana Shintawati

Editor  : Nikie Astorina Yunita D, S.KM., M. Kes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun