Mohon tunggu...
Bay Purwoko
Bay Purwoko Mohon Tunggu... Administrasi - Penyambung Generasi

No Free Lunch

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Buruh dan Revolusi Industri 4.0

1 Mei 2018   11:13 Diperbarui: 1 Mei 2018   11:51 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut riset Gartner, pada tahun 2017 akan ada 8,4 miliar alat yang terhubung dengan internet, melewati populasi manusia yang jumlahnya diperkirakan sekitar 7,6 miliar jiwa per Oktober 2017 (PBB). Jumlah alat yang terkoneksi ini naik 31 persen dibanding tahun sebelumnya, dan diperkirakan pada 2020 akan mencapai 20,4 miliar alat.

Namun adanya peningkatan alat yang terhubung ke internet ini tidak semerta-merta membuat pekerja tidak aman, melihat negara Perancis yang berhasil meningkatkan lapangan kerja dari sektor baru yang menyokong revolusi industri 4.0. Kemungkinan akan adanya pekerjaan baru yang membutuhkan medium skill hingga high skilled labour, seperti 3d print operator, remote healt care, machine learner dsb.

Momentum hari buruh internasional dilihat dari sejarahnya adalah buruh yang menunut kesejahteraan,  dengan semangat ini pekerja di Indonesia juga harus optimis terhadap revolusi industri 4.0  serta harus beradaptasi dengan perubahan yang ada. Pemerintah selalu mempertimbangakan tuntutan dari buruh serta tuntutan dari perusahaan untuk dapat menciptakan iklim investasi yang baik guna kesejahteraan masyarakat dan kemajuan negara.

Menyikapi hal itu buruh harus sadar bahwa kebutuhan mengenai skill di dunia kerja semakin tinggi dan pemerintah serta perusahaan harus mengambil langkah untuk memfasilitasi mereka dengan keahlian dan pelatihan . Peran dari serikat buruh juga harus ditingkatkan untuk memajukan skill buruh agar berkembang, dan tidak perlu berkiprak dalam dunia politik secara berlebihan. Sehingga buruh Indonesia dapat semakin sejahtera dan dapat menjawab tantangan masa depan. "berikan lah jorannya jangan berikan ikannya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun