Jumlah dosen yang bergelar doktor di Indonesia masih sedikit bila dibandingkan dengan beberapa negara Asia tenggara. Karena itu beberapa perguruan tinggi telah membuka program doktor untuk menjawab kebutuhan para dosen perguruan tinggi di Indonesia secara khusus perguruan tinggi teologi.
Pemerintah telah mensyaratkan bahwa yang dapat mengajar program magister adalah seorang dosen yang bergelar doktor. Untuk mencapai tujuan tersebut maka beberapa perguruan tinggi mengadakan kuliah program doktor.
Tidak mudah untuk menempuh kuliah program doktor teologi itu. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang yang akan mulai kuliah di program doktor teologi. Salah satunya adalah telah lulus program magister, selain itu juga ditopang dengan kecukupan dana, kemampuan berbahasa Inggris dan memiliki penalaran teologis yang mandiri dan memadai. Bukan asal asalan. Selain itu program doktor teologi harus terakreditasi oleh ban PT. Ini bukti keabsahan dari program itu.
Kuliah doktor teologi idealnya ditempuh minimal selama 6 semester, dan ini tentunya sesuai dengan peraturan pemerintah. Kuliah tatap muka, ujian komprehensif, seminar judul disertasi, seminar proposal disertasi, ujian tertutup dan ujian terbuka disertasi dan promosi doktor serta wisuda. Tidak boleh dilupakan oleh seorang kandidat doktor adalah menulis jurnal ilmiah di jurnal ilmiah Scopus atau minimal jurnal Sinta 2.
Artinya diperlukan perjuangan tersendiri untuk dapat meraih gelar doktor teologi dan itu adalah kebutuhan yang sangat mendesak bagi perguruan tinggi teologi agar akreditasinya meningkat, dari akreditasi baik menjadi sangat baik dan dari sangat baik menjadi unggul. Semangat terus untuk dapat menyelesaikan kuliah program doktor teologi. Semoga harapan itu terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
