Mohon tunggu...
Purwanto Yakub
Purwanto Yakub Mohon Tunggu... Guru - PNS (Penulis)

Puwanto, lahir di Blitar, seorang yang pantang menyerah, senang dengan tantangan, suka menulis dan membaca, dan terus berusaha berkarya. Anak 5 tiga yang masih kuliah. kegiatan sehari hari menjadi kepala sekolah spesialis daerah pedalaman, karena selalu bertugas di darah pinggiran. Hoby bermain musik, olah raga dan menyanyi(dulu). JUJUR adalah moto hidup. Selalu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ida Dayak Mengalir Sampai Jauh

15 April 2023   08:07 Diperbarui: 15 April 2023   08:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ida Dayak Mengalir Sampai Jauh

Oleh: Purwanto Yakub

Jagad maya  ramai dengan kata-kata, bak air bah menerjang belantara
Mengikuti irama dan nyanyian para pemuka dan cerdik cendekia
Tak luput dari segala prasangka, yang senantiasa mengalir begitu saja
Entah sampai kapan nada tinggi bisa turun sendiri atau dengan cara dipaksa

Masyarakat kini sangat membanggakannya, terlepas dari segala cerita
Sang pemilik ilmu pengobatan tak jua merasa lelah dan terus berkarya
Tak peduli pada mereka yang saling berdebat dan terus saja berbicara
Berharap Ingin hidup bermangmanfaat dan lebih berguna

Ibu Ida yang selalu ceria, dalam menjalani pengobatan
Terlihat dari caranya yang selalu menyajikan tarian
Walau kata Pesulap Merah, tarian hanya membuat pasien tenang
Walau faktanya itu semua dilakukan demi sebuah kesembuhan

Kemampuan luar biasa hingga mampu memlintir tulang
Tulang bengkok dari kecil ataupun bekas kecelakaan
Semua menurut untuk dikembalikan
Seakan segalanya tunduk dan patuh tanpa perlawanan

Tak tanggung tanggung, kemampuannya bisa menggegerkan Dunia
Bahkan menarik perhatian sang sultan di Negeri Sebrang
Untuk mengembalikan kondisi tulang sang Pangeran
Hingga dirinyapun sakit, demi sebuah pengorbanan.

Semoga semua baik-baik saja
Tiada cela tiada kata yang menyesakan dada
Kita semua hanya bisa berdoa, terkhusus untuk ibu Ida
Demi persatuan dan kesatuan bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun