Mohon tunggu...
Purwanto Hadi
Purwanto Hadi Mohon Tunggu... Administrasi - Guru dan Penembang Jawa

"....jangan menunggu sempurna untuk berkarya..."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bra untuk Pria, Fesyen atau Tanda-tanda Jaman?

13 Januari 2014   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13895947831468807901

[caption id="attachment_289908" align="aligncenter" width="513" caption="Maskulin vs Feminim (Tribunnews.com)"][/caption] Apa yang Anda pikir ketika melihat seorang pria mengenakan Bra? Rasanya aneh bukan, dibalik BH yang indah berenda, ada dada bidang berbulu. Di balik tali pengait BH, ada otot punggung yang kekar. Dan fenomena itu kini sudah mulai marak di Jepang. Ada sebuah toko online yang menjual pakaian dalam tidak hanya BH, tetapijuga celana dalam dan lingerine berbahan sutera halus, berenda pula (Tribunnews, 10/01).

Yang mengejutkan adalah, begitu barang-barang yang identik dengan feminimitas wanita ini di tawarkan, respon para pria ternyata sangat tinggi. Bahkan salah satu produknya menjadi salah satu yang paling populer di Jepang. Nah fenomena ini cepat atau lambat akan sampai juga di Indonesia. Lalu untuk apa mereka, para pria itu, berfeminim ria dengan BH segala? Inilah yang tidak disebutkan dalam berita itu.

Tapi dunia feysen memang dinamis sekali. Sepuluh tahun lalu, melihat pria memakai tindik (anting) rasanya aneh. Waktu itu, pria beranting juga mendapat predikat kurang baik di masyarakat. Namun kini, semua serba biasa saja. Tidak hanya artis pria, tetapi juga olahragawan dan publik figur lainnya sudak jamak beranting ria.

Nah, sebenarnya ini hanya fenomena fesyen atau ada pesan langit yang hendak di sampaikan ke kita? Dalam agama yang saya anut, ada ajaran bahwa salah satu tanda-tanda akhir jaman adalah banyaknya pria yang berpakaian seperti wanita. Nah, selamat berpikir!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun