[caption id="attachment_289232" align="aligncenter" width="639" caption="Lola-Drayson B12/69EV (electriccarsport.com)"][/caption] Bagi para penggemar F1, kini bersiaplah untuk ‘pindah ke lain hati’. Kejuaraan kebut-kebutkan mobil berteknologi tinggi itu, kini mendapat pesaing baru, namanya Formula E. E di belakang kata Formula dapat diterjemahkan sebagai ‘elektrik’ atau listrik. Ajang balapan yang akan memulai seri perdananya pada bulan September itu memang diperuntukkan bagi mobil-mobil listrik. Beijing di tunjuk oleh badan dunia motorsport FIA, sebagai tuan rumah edisi perdana. Menurut FIA akan ada sepuluh tim yang akan berlomba dengan masing-masing dua pembalap.
Nah, mobil balap pertama Formula E yang akan digunakan pada edisi perdana nanti, awal pekan ini dipamerkan pada acara tahunan Consumer Electronics Show di Las Vegas Amerika Serikat. Mobil listrik Spark-Renault SRT-01E tersebut mampu dipacu hingga lebih dari 225km/jam (repubika.co.id).
Nah, orientasi pengembangan mesin mobil memang sudah saatnya ramah lingkungan. Ke depan mesin-mesin berbahan bakar fosil harus terus berkurang, agar umur bumi kita semakin panjang. Mobil listrik menjadi salah satu alternatif pengembangan, selain mobil hybrid. Sudah saatnya ‘energi’ para profesor mesin balap, dialihkan mengembangkan mesin berwawasan lingkungan.
Sayangnya tidak dijelaskan apa kelebihan Formula E ini jika dibandingkan Formula 1. Jika tidak ada, dan Formula E ternyata biasa-biasa saja, maka bersiaplah untuk kecewa. Karena hegemoni F1 di dunia balap mobil dunia tak akan tergoyahkan oleh kehadiran balapan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H