Permainan Catur Pak Jokowi
Beberapa jam yang lalu, Calon Incumbent Joko Widodo secara resmi mengumumkan calon Wakil Presiden yang akan mendampinginya sebagai Calon Presiden untuk PilPres 2019. Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin, dalam sekejap menjadi sosok yang menjadi buah bibir di pelosok negeri.
Beberapa kalangan menyayangkan pilihan Pak Jokowi ini. Trend di Media Sosial menyangkutkan nama Prof. DR. Mahfud MD sebagai calon Wakil Presiden yang paling tepat untuk mendampingi Jokowi untuk meneruskan estafet yang sudah dimulai dengan cantik oleh Jokowi. Kemampuan Pak Mahfud dalam hal ilmu ke-tatanegara-an tidak perlu diragukan lagi.Â
Jiwa Nasionalisme beliau juga sudah teruji, khususnya dalam setiap moment Pemilihan Presiden. Pernyataan atau statement Pak Mahfud cenderung menyejukkan, bernas, dan selalu memberi pembelajaran dan ilmu baru tentang bagaimana ber-Negara dan Kebhinnekaan. Terbukti saat namanya tidak disebutkan oleh Jokowi sebagai calon Wakil Presiden, Pak Mahfud tidak 'mewek' dan tetap bersahaja.
"Lalu apa yang mendorong Jokowi menjatuhkan pilihan kepada Pak KH. Ma'ruf Amin?". Dalam Konferensi Pers yang dilakukan oleh Jokowi bersama dengan para Pemimpin Partai koalisinya menyatakan bahwa: "Pak KH. Ma'ruf Amin adalah sosok Ulama yang bijaksana." Lahir dan besar di lingkungan Nadhatul Ulama, Ketua MUI, tokoh yang sangat dihargai dan sekaligus menjadi panutan Umat Muslim di Indonesia.Â
Hal ini sangat perlu bagi Jokowi, mengingat Indonesia membutuhkan sosok yang bisa menenteramkan. Yang akan meredamkan issu-issu rasis yang selama 4 tahun terakhir ini menguras cukup banyak energi, sumber daya, waktu dan pemikiran. Padahal bagi Jokowi, sangat penting sekali untuk focus dalam bekerja untuk membawa Indonesia ke arah yang jauh lebih baik.Â
Komentar miring karena Pak KH. Ma'ruf Amin yang sudah tua, tidak akan kuat bekerja untuk membantu Pak Jokowi, rasanya dengan cepat akan terbantahkan. Periode mendatang, Pak Jokowi akan memberikan tugas penting kepada wakilnya untuk menjadi Guru Bangsa, yang hadir memberikan kesejukan. Seorang Ulama yang diharapkan bisa menenteramkan.
Sementara Jokowi sendiri lewat statement nya beberapa waktu belakangan ini akan focus untuk membangun SDM = Sumber Daya Manusia, melanjutkan program Revolusi Mental, peningkatan kualitas pendidikan, dan lain-lain. Karena infrastruktur yang saat ini sedang dibangun, direncanakan akan segera rampung di tahun 2019, bisa beroperasi serta dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Jokowi dengan slogan: "kerja, kerja, kerja" sudah membuktikannya dalam 4 tahun terakhir ini. Niatnya untuk membangun dan membawa Indonesia ke level yang lebih baik terlihat dari semua yang sudah dihasilkannya. Periode berikutnya di 2019-2024 akan menjadi sejarah penting bagi Indonesia tampil menjadi sebuah Negara yang maju. Betapa pentingnya kemenangan dalam PilPres 2019 ini untuk mewujudkan semua yang sudah disiapkan dengan baik sejak 2014 yang lalu hingga saat ini.
Pendapat Pribadi adalah, "Jokowi harus diberi kesempatan lagi untuk menuntaskan semua 'pekerjaan rumah' yang masih belum rampung". Semua yang dikerjakannya adalah bukti cinta dan dedikasinya bagi Negara ini. Sudah waktunya bagi Indonesia tidak lagi melihat proyek-proyek mangkrak peninggalan-peninggalan terdahulu.Â
Empat tahun cukup membuktikan Jokowi bisa diandalkan, trusted, akan membawa Indonesia naik level. Dengan memilih KH. Ma'ruf Amin sebagai wakilnya adalah satu permainan catur yang jitu dari seorang Jokowi. Dia akan focus bekerja tanpa gangguan hujatan, fitnah, karena pilihannya akan KH. Ma'ruf Amin telah menepis dan menjawab semua fitnah yang dialamatkan kepadanya.