Mohon tunggu...
Poer Wanto
Poer Wanto Mohon Tunggu... lainnya -

penulis angin2an

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pembebasan Tawanan, Bahan Bakarnya Ikut Siapa yah?

13 April 2011   10:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pembebasan tawanan, bahan bakarnya ikut siapa yah?

Isu perompakan oleh pelaut Somalia lagi menggemparkan dunia, termasuk juga Indonesia, hal ini di karenakan adanya kapal berbendera Indonesia yang menjadi tawanan atau istilah kerennya “kapal kita telah di bajak oleh perompak Somalia”. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apa yang musti di lakukan oleh Negara, jangan hanya berdiam diri, segera lakukan tindakan baik itu dengan memenuhi tuntutan perompak dengan memberi sejumlah uang (sekitar 30 miliar rupiah ) atau dengan pede mengirim pasukan perang untuk membebaskan tawanan.

Sudah hamper sebulan masalah ini bergulir sampai sekarang pemerintah cenderung hanya berdiam diri saja, yang lebih banyak berperan dalam menyikapi kasus ini adalah malah media (nah lho, lha kok bisa?). Media lah yang memberitakan dengan lebay-nya, terutama media pertelevisian –pasti kawan –kawan juga paham televise yang mana dan beritanya seperti apa-, mulai dari menghubungi kapten kapal sinar kudus, wawancara lewat telepon dengan pihak keluarga (yang tentu saja menjadi tayangan yang exclusive), trus baru –baru ini yang terjadi adalah mendatangkan pihak keluarga ke studio televise untuk di wawancara, kesusahan orang kok ya di jadikan sumber berita, apa bukan exploitasi itu namanya.

Cukuplah membicarakan media, malah bikin ilfeel saja, lebih baik kita mendiskusikan apa sih sebenarnya yang harus dan musti Negara lakukan untuk menyikapi masalah pembajakan ini, secara yang di bajak adalah masyarakat Indonesia, dengan kapal yang berbendera INDONESIA pula. Kemarin memang sudah ada upaya dari menlu kita bapak Marty Natalegawa, dengan menghubungi pihak menlu Somalia, yang jadi pertanyaan adalah “apakah ada manfaat menghubungi menlu Somalia?” saya jadi bingung, perompaknya itu sudah tidak mengakui keberadaan pemerintah Somalia, kok kita malah rundingan sama pemerintah somalia, jadi perompaknya juga lempeng –lempeng ajah.

Kalau kata saya juga, kirim ajah kapal perang plus pasukan elitnya, kita punya kok, kita mampu kok, tinggal masalahnya kita mau apa tidak. Apa kita mau kalah dengan India, Malaysia, korsel.Yang dengan pede nya mengirim armada nya untuk membebaskan rakyatnya. (teruntuk Malaysia, apa kita tidak malu, kita selalu sentimen terhadap Negara ini, yang katanya negeri penjiplak, peniru, perampas kekayaan budaya Indonesia).tapi Malaysia dengan sigap mengirim aramada untuk membebaskan rakyatnya.

Semisal INDONESIA benar- benar jadi mengirim armada kapal perang dengan di sertai dengan pasukan elit (Den Jaka dan kopasus). Saya yakin bisa membebaskansemua rakyat indoneisa, bahkan perompak Somalia akan habis binasa tanpa sisa, bukan hanya yang menawan rakyat Indonesia, tapi juga seluruh perompak yang ada di laut Somalia. Kalo sudah begitu, pasti kita akan bangga menyebut nama INDONESIA INDONESIA INDONESIA

Pertanyaan selanjutnya adalah :

Siapa yang musti mebiayai bahan bakar kapalnya?

po3r (13-04-"11)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun