Mohon tunggu...
Sri Purwanti
Sri Purwanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fans Kpop Disentil Netizen Kebanyakan Halu!

20 November 2020   06:14 Diperbarui: 20 November 2020   06:35 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekarang ini, banyak banget artis K-Pop yang makin digandrungi oleh kawula muda. Khususnya para gadis remaja yang biasa disebut K-Popers. Mereka menyebut idola mereka dengan istilah 'Oppa'. Nah, Oppa ini artinya bukan aki aki yaa, tapi penyebutan kakak laki laki dari perempuan. Selain dengan penyebutan Oppa langsung istilah lain yaitu bias, bias ini berarti anggota di idol tersebut yang paling mereka idolai. Semakin majunya teknologi maka akses internet sekarang makin mudah, K-Popers kini  mengekspresikan kecintaannya pada sang idola di media sosial seperti Twitter, Wattpad, Instagram, Facebook dan masih banyak lagi. Nah dengan kemudahan akses mereka bebas mengekspresikan rasa cinta mereka akan idol mereka.

Disisi lain pastinya enggak semua pengguna media sosial itu K-Popers kan? Akibatnya netizen yang menganggap perilaku K-Popers ini kebanyakan halu. Nah apa aja sih halu yang dimaksud netizen ini? Apa iya K-Popers cuma bisa ngehalu?

Hal pertama yang sering dicuitkan netizen kepada Kpopers adalah tentang foto profil mereka yang menggunakan foto dari idol yang mereka sukai. Mereka mencuitkan bahwa "apa apa avanya Kpop" cuit salah satu netizen.

Ada beberapa hal lagi yang kerap kali dipertanyakan dan netizen dibuat geleng kepala oleh Kpoper diantaranya yaitu :

1. Kpopers acap kali nangkring di hastag trending apapun dengan mengunggah video atau foto seputar idolnya. Menurut netizen itu sangat mengganggu dan yaa bukan segala galanya tempat bisa mereka jadikan bahan halu.

2. Tentang cerita khayalan mereka baik diunggah ke Wattpad atau AU (Alternative Universe) yang mereka menceritakan tokohnya seputar idol mereka. Menurut netizen lagi itu dianggap berlebihan halunya karena seperti melebih lebihkan cerita dan terkadang cerita sampai tak wajar dengan memasangkan satu idol dalam satu grup.

3. Adanya Fanwar Kpop antar penggemar kpopers. Menurut netizen Kpopers ini terlalu ke kanak kanakan dan mendewakan idol mereka, jadi semisal netizen mencuitkan argumennya mengenai Kpop dan salah satu dari mereka ada yang tidak terima. Akibat dari itu maka mereka akan mencari massa Kpopers untuk menyerang netizen tersebut.
4. Spamming foto atau menggunggah foto secara terus menerus tanpa jeda yang tiap kali meresahkan netizen karena menurut mereka hal itu sangat mengganggu.

5. Terlalu bangga berlebihan sampai terkadang Kpopers heboh sendiri atau bahkan ramai dengan Kpopers lainnya dengan berteriak saat menonton idol mereka padahal hal itu dilakukan secara virtual. Menurut netizen hal itu kekanakkan dan dicap terlalu alay.

6. Kpopers yang menganggap idol mereka seperti pacar mereka sendiri. Menurut netizen ini sangat keterlaluan halunya dan berdampak pada tingkat kehaluan memiliki idol yang itu sangat tidak mungkin serta acap kali disentil dengan cuitan 'pantes aja jomblo, fans Kpop sih'.

Dari beberapa sentilan netizen di atas yang diutarakan untuk Kpopers memang ada bebarapa tingkat kehaluannya sudah berlebihan. Akan tetapi bagi Kpopers sendiri mencintai idol mereka juga memberikan suatu semangat baru untuk hidup mereka dan ada beberapa dampak positif yang mereka dapatkan . Nah apa aja sih sisi positif yang mereka peroleh?

1. Support system atau penyemangat untuk kehidupan mereka. Jadi secara tidak langsung idol mewarnai hari hari mereka untuk lebih berwarna dan menjadi lebih semangat. Bahkan dengan hal itu mereka berhasil membalikkan mental breakdown.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun