Mohon tunggu...
Muhammad Eko Purwanto
Muhammad Eko Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - ALUMNI S3 UNINUS Bandung

Kuberanikan diri mengubah arah pikiran dan laku. Menyadarinya tanpa belenggu, dan identitas diri. Memulai hidup, merajut hidup yang baru. Bersama Maha Mendidik, temukan diri dalam kesejatian. Saatnya berdamai dengan kesederhanaan. Mensahabati kebahagiaan yang membebaskan. Cinta, kebaikan, dan hidup yang bermakna, tanpa kemelekatan yang mengikat. Hidup berlimpah dalam syafaat ilmu. Mendidikku keluar dari kehampaan. Hidup dengan yang Maha Segalanya, Menjadi awal dan akhirnya dari kemulyaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Wudhu" sebagai Sarana Penyucian Jiwa

20 Agustus 2023   11:16 Diperbarui: 20 Agustus 2023   11:24 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi. 

Oleh. Muhammad Eko Purwanto

Kitab Fathul Baari merupakan salah satu karya monumental yang ditulis oleh Ibnu Hajar Asqalani, seorang ulama terkemuka dalam bidang hadis. Dalam kitab ini, terdapat berbagai pembahasan yang menarik, salah satunya adalah tentang kepentingan wudhu dalam kehidupan seorang Muslim. Menurut Asqalani, wudhu merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan mengapa wudhu memiliki kedudukan yang sangat istimewa dan penting bagi umat Muslim ?

Wudhu adalah syarat sah dalam melaksanakan shalat. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Tanpa wudhu yang sah, shalatnyapun tidak akan sah. Oleh karena itu, wudhu menjadi langkah awal dan penting dalam mempersiapkan diri untuk bertemu dan berkomunikasi dengan Allah melalui shalat.

Selain menjadi syarat sah dalam shalat, wudhu juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Dalam Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan bahwa wudhu adalah bentuk ibadah yang memperbaharui kesucian dan kebersihan diri seorang Muslim. Melalui wudhu, seorang Muslim membersihkan diri dari segala kotoran fisik dan spiritual, sehingga tercipta hubungan yang lebih dekat dengan Allah.

Wudhu juga memiliki peran penting dalam menjaga kesucian hati dan pikiran seorang Muslim. Dalam Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani menekankan bahwa wudhu memiliki kekuatan spiritual untuk membersihkan hati dan pikiran dari dosa-dosa kecil. Dengan berwudhu, seseorang diingatkan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan tercela dan memperbaiki akhlaknya.

Selain itu, wudhu juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik. Dalam Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan bahwa wudhu secara fisik membersihkan anggota tubuh dari kotoran dan bakteri. Mencuci tangan, wajah, lengan, dan kaki secara teratur dapat mencegah penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan tubuh.

Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani juga menjelaskan adab-adab wudhu dan pentingnya menjaga kebersihan dan kelengkapan wudhu. Ia juga menyebutkan bahwa wudhu adalah amalan yang dianjurkan dilakukan dengan cerdas dan hati yang penuh kesungguhan.

Wudhu penggunaan air bersih, dimana Air merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia. Dalam Kitab Fathul Baari, Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan bahwa air memiliki sifat yang bersih dan suci, serta sebagai simbol kehidupan. Dengan menggunakan air dalam wudhu, seorang Muslim diingatkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian dalam segala aspek kehidupannya.

Selanjutan, wudhu juga melibatkan gerakan dan urutan yang spesifik. Misalnya, mencuci wajah, tangan, lengan, mengusap kepala, mencuci kaki, dan sebagainya. Setiap gerakan dan urutan ini memiliki makna yang mendalam. Mencuci wajah, misalnya, melambangkan pentingnya menjaga kedermawanan, keikhlasan, dan ketulusan hati. Ini juga melambangkan kemampuan manusia untuk mengendalikan nafsu dan menjaga ketenangan batin.

Mencuci tangan dan lengan mencerminkan tindakan memberikan atau memberi dukungan dan pertolongan kepada sesama. Ini menunjukkan pentingnya berbagi kebaikan dan kesejahteraan dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun