Mohon tunggu...
Arul Kinari
Arul Kinari Mohon Tunggu... wiraswasta -

Apa Adanya. Penikmat Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kecewa dengan Sevilla dan Depor

2 Juni 2013   15:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:38 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecewa dengan Sevilla dan Depor. Ah itu hanya judul, tulisan ini bukan untuk membahas 2 tim itu, tapi ini adalah tentang Valencia, tentang kegagalan Valencia memastikan tiket terakhir zona UCL musim depan.

Cerita nya berawal sejak Jornada 33 akhir bulan lalu. Kala itu pada 28 April, para Punggawa Mestalla harus menjalani laga krusial di Stadion Anoeta milik Sociedad. Berada diposisi 5 dengan 53 poin, tepat 1 strip dibawah Real Sociedad dengan 55 poin. Beda 2 poin, artinya kemenangan akan cukup bagi Valencia mengambil alih posisi 4 dari la Real.
Tapi apa lacur. Laga itu seperti berjalan salah bagi Valencia, harapan dan optimisme menjelang duel berubah menjadi hampa. Setelah sempat unggul melalu Soldado pada menit 25', namun pada akhirnya Sociedad pun membalas dengan gelontoran 4 gol, usaha Jonas pada akhir pertandingan hanya mampu mengecilkan kekalahan menjadi 4-2.
Gap yang semula hanya 2 poin, harus bertambah menjadi 5, dan Valencia harus puas turun ke posisi 6 dilangkahi Malaga yang pada pertandingan lain memetik kemenangan.

5 laga menjelang Finish sejak kekalahan itu, aku pikir masih banyak poin yang mesti diperebutkan. Kubuka jadwal tersisa, Valencia menyisakan duel dengan Osasuna, Rayo Vallecano, Getafe, Granada dan Sevilla. Sedang Sociedad harus bertemu Getafe, Granada, Sevilla, Madrid dan Deportivo La Coruna.
Malaga yang waktu itu ada di posisi 5 sengaja tidak aku perhitungkan, karena saat itu Malaga masih dalam suspensi uefa untuk berlaga di eropa musim depan (walau kemudian sanksi itu dikoreksi uefa dan Malaga kembali bisa berlaga di Eropa musim depan).

Melihat ada 2 tim dari kota Madrid dalam list lawan Sociedad (Getafe dan Madrid), optimisme aku kembali melambung, harapan melihat Valencia bisa finish ke-4 kembali menyala, aku sangat yakin Valencia akan mampu mendulang poin penuh dari lawan-lawan tersisa, satu-satunya keraguanku hanyalah pada nama Sevilla pada laga terakhir (keraguan itu memang terbukti)

Kembali pada judul diatas, kecewa pada Sevilla dan Depor. Padahal saingan Valencia hanyalah Real Sociedad.
Sevilla. Seperti yang sedikit disinggung diatas, satu nama ini lah yang membuat aku ragu dan khawatir, dan memang itu terbukti. Sevilla, tim yang menjadi rival sekota tim favorite Pak Joko P, Real Betis Balompie ini lah yang mengubur harapan publik Valencia menggapai tangga UCL.

Terus hubunganya dengan Deportivo?
Depor ini yang menjadi lawan bagi Sociedad dini hari tadi. 2 tim dengan 1 misi yaitu kemenangan. Super Depor butuh menang untuk tetap bertahan di kasta teratas Liga Spanyol, sedang Sociedad pun butuh menang untuk menjaga asa UCL mereka.
Hasil duel ini sudah sama-sama diketahui. Sociedad menang tipis atas Depor.
Disinilah kekecewaanku pada Depor. Kecewa melihat Deportivo la Coruna tidak mampu menjaga diri mereka dari jurang degradasi dan secara otomatis punya andil dalam membunuh asa Valencia. (bukan nyalahi Deportivo lho atas kegagalan Valencia).

La Liga musim ini memang sudah berakhir, tapi entah mengapa kekecewaan ini sepertinya masih belum hilang.
Kalau ada yang bertanya, bagaimana rasanya kecewa melihat kegagalan dipekan terakhir?
Gagalnya Valencia menggapai posisi 4 mungkin akan sama dengan perasaan pendukung tim besar melihat jagoan mereka gagal juara (lebay ya sepertinya, seandainya Robert Pires membaca ini, mungkin dia akan meledek diriku seperti saat dia meledek anggota skuat Arsenal merayakan keberhasilan Finish peringkat 4 kemaren).
Atau perasaan ini juga bisa ditanyakan pada Fans MU yang musim lalu harus menyaksikan momen kehilangan piala dipekan terakhir.
kalau masih kurang, tanyakan juga pada Fans Juventus musim 1999/2000. Kehilangan gelar juara akibat kalah dari Perugia, sedang ditempat lain Lazio menang besar atas lawannya (kalau tidak salah lawan Lazio waktu itu adalah Reggina, CMIIW)

terakhir, membaca tulisan diatas mungkin ada yang mengatakan, kenapa harus kecewa pada tim lain, bukankah lebih baik kecewa dengan performa tim sendiri.
Terkadang memang performa tim lain, tidak jarang juga menentukan nasib tim favorite kita.

Amunt Valencia..
Semoga musim depan lebih baik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun