Mohon tunggu...
Puro
Puro Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang penulis yang senang bermain game dan menonton anime.

Selanjutnya

Tutup

Financial

6 Ciri-ciri Investasi Bodong yang Harus Diwaspadai

21 September 2023   13:07 Diperbarui: 21 September 2023   13:16 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenali Ciri-Ciri Investasi Bodong: Jangan Jadi Korban

Investasi adalah salah satu cara yang populer untuk mengembangkankekayaan, tetapi di balik peluang keuntungan yang besar, ada risiko besar juga.Salah satu risiko terbesar yang perlu dihindari adalah jatuh ke dalam perangkapinvestasi bodong. Agar bisa menghindarinya, penting untuk mengenali ciri-ciriinvestasi bodong yang umum. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam ciri khasyang bisa membantu Anda mengidentifikasi investasi bodong.

1. Menjanjikan Profit yang Pasti

Ciri pertama dari investasi bodong adalah janji profit yang pasti dan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Penipu akan berusaha meyakinkan Anda bahwa investasi mereka adalah peluang unik yang akan menghasilkan profit yang konsisten dan besar.  Mereka akan mengklaim bahwa investasi ini tidak memiliki risiko sama sekali,  yang tidak sesuai dengan realitas investasi yang sebenarnya.

2. Operasionalnya Tidak Jelas

Investasi bodong seringkali memiliki operasional yang tidak jelas. Merekamungkin tidak memberikan informasi yang cukup mengenai bagaimana uang Anda akandiinvestasikan atau digunakan. Ini membuat sulit bagi investor untuk memahamiapa yang sebenarnya terjadi dengan uang mereka, dan seringkali uang tersebuthanya digunakan untuk kepentingan pribadi penipu.

3. Menggunakan Publik Figur

Para penipu investasi bodong seringkali menggunakan publik figur atautokoh terkenal untuk meyakinkan calon investor. Mereka mungkin mengklaim bahwatokoh terkenal tersebut juga telah berinvestasi dalam skema mereka, padahalsebenarnya tidak. Penggunaan nama-nama terkenal ini bertujuan untuk membangunkepercayaan dan membuat investor merasa yakin untuk berpartisipasi.

4. Alur Investasinya Kompleks dan Tidak Transparan

Investasi bodong seringkali memiliki alur investasi yang kompleks dantidak transparan. Mereka mungkin tidak memberikan informasi yang jelas mengenaibagaimana dana akan digunakan, diinvestasikan, atau dikelola. Penipu iniseringkali membingungkan investor dengan jargon keuangan dan dokumen yang rumit,sehingga investor sulit untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan uangmereka.

5. Susah Pencairan Dananya

Salah satu ciri khas investasi bodong adalah kesulitan dalam pencairandana. Penipu akan menciptakan berbagai alasan mengapa Anda tidak dapat menarikuang Anda atau mengklaim bahwa ada prosedur yang rumit yang harus diikuti.Mereka mungkin juga akan mengenakan biaya penarikan yang tinggi. Semua inibertujuan untuk membuat investor tetap berkomitmen dan tidak mencurigai skemainvestasi yang sebenarnya.

6. "Too Good to Be True"

Terakhir, investasi bodong seringkali terlalu bagus untuk menjadikenyataan. Mereka menawarkan profit yang jauh melebihi apa yang bisa dicapaioleh investasi sah dalam waktu singkat. Prinsip "too good to be true" adalahsalah satu ciri paling jelas dari investasi bodong. Jika tawaran investasiterdengar terlalu fantastis, maka itu mungkin bukanlah investasi yang aman atausah.

Kesimpulan

Mengenali ciri-ciri investasi bodong adalah langkah penting untuk melindungi diri Anda dari penipuan finansial. Jika Anda dihadapkan pada tawaran investasi yang menjanjikan profit pasti, memiliki operasional yang tidak jelas, menggunakan publik figur, memiliki alur investasi yang kompleks dan tidak transparan, sulit pencairan dananya, atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, waspadalah. Konsultasikan dengan ahli keuangan atau badan regulasi keuangan yang berwenang sebelum melakukan investasi apa pun untuk memastikan keamanan dan keabsahan investasi Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun