Mohon tunggu...
Purnomo Purnomo
Purnomo Purnomo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya orang yang simple, tidak neko-neko. Motivasi dalam hidup saya adalah rasa ingin tahu, rasa ingin belajar akan semua ciptaan dari sang pencipta yang luar biasa di dunia ini dan yang tidak kalah penting adalah kedua orang tua, kakak dan sahabat saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Tawuran", Ini Masalah Kita Semua!

2 Oktober 2012   08:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini, surat kabar atau media sedang dihebohkan tentang tawuran pelajar antara SMAN 06 dengan SMAN 70 dan beberapa hari setelah itu, tawuran terjadi kembali antara SMA Kartika Zenni (SMA KZ) dengan SMA Yayasan Karya 66 (SMA YAKE) hal tersebut sangat memprihatinkan. Padahal masalah ini, sudah ada sejak dulu tetapi sampai sekarang belum ada solusi yang tepat, bisa kita lihat dari tahun ke tahun jumlah kasus tawuran meningkat dari jumlah sekolah dan korbannya. Hal ini seperti ajang perlombaan bagi pelajar dan kebanggaan para pelajar jika melukai pelajar lain atau sampai menghilangkan nyawa pelajar sekolah lain.

Saat kejadian semua media berita sangat heboh membahas masalah ini, sampai banyak pihak yang berkomentar mengenai masalah ini termasuk mendikbud memanggil kedua kepala sekolah untuk mencari akar permasalahan dan solusi yang tepat dalam masalah ini. Karena kita tidak bisa mengandalkan solusi dari salah 1 pihak saja tetapi kita harus saling membantu antar semua pihak dalam menuntaskan masalah ini baik dari guru, orang tua, masyarakat setempat dan instansi pemerintah. Menurut saya faktor yang paling  tepat dalam masalah ini adalah Lingkungan.

Karena guru hanya bisa mengawasi murid-muridnya hanya saat di lingkungan sekolah, sedangkan orang tua juga hanya bisa mengawasi anak-anaknya di rumah atau lingkungan rumah (itupun jika orang tuanya perhatian dengan anaknya, bukan dari segi materi saja) tetapi kebanyakan para pelajar mengahabiskan waktu di luar lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. lalu siapa yang mengawasi kalau di luar lingkungan tersebut? "diri mereka sendiri", jika mereka pintar menjaga diri mereka sendiri, mereka akan menggunakan waktu mereka untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti les, membaca buku, olah raga, ikut organisasi dan tempat diskusi yang sifatnya mengolah cara berfikir. Bagi pelajar yang tidak bisa menjaga diri mereka sendiri dengan kondisi lingkungan yang kurang baik, bisa jadi mereka akan mengikuti arus dari teman-teman mereka yang sudah terlanjur masuk ke lingkungan yang kurang baik.

Lalu, bagaimana cara supaya pelajar bisa menjaga diri mereka dan mengajarkan pelajar hal yang positif?

1.   Sekolah

Ajarkan murid-murid, tidak hanya pelajaran yang diunggulkan saja seperti MTK dan Bahasa Inggris tetapi diimbangi dengan pelajaran Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Murid pun juga jangan dimanjakan, supaya mereka terbiasa berfikir kritis. Belum lama ini, saya sempat bertanya kepada anak SMA yang sedang berkumpul, saya bertanya ke pelajar tersebut untuk menyebutkan bunyi dari Pancasila. Saya kaget, ternyata hanya ada 1 orang saja yang bisa menjawab pertanyaan saya sisanya tidak ada yang ingat.

2.   Orangtua

Ajarkan dari sedini mungkin, budi perketi kepada anak dan jangan dimanjakan anak dari materi saja, akan membuat anak tidak bertanggung jawab karena hal tersebut. Berikan contoh yang baik kepada anak, jika anak salah atau orangtua berbuat salah kepada anak, ajarkan anak untuk meminta maaf  dan anak sedang punya masalah yang membuat tingkah anak berbeda, orangtua jangan berdiam saja dan jangan fokus dengan pekerjaan saja. Orangtua bisa menjadi teman diskusi, cari informasi anak dari wakil kelas. Organisasi apa saja yang diikuti si anak atau bisa menanyakan ke anak langsung apa saja yang terjadi di Sekolah dan apa saja yang dia pelajari. Jangan sampai anak, mengikuti hal yang kurang baik dari orangtuanya.

3.  Masyarakat dan Pihak lain.

Bagi para masyarakat/instansi lain yang melihat para pelajar yang masih pada jam sekolah berada di luar sebaiknya tegur dan jika bisa, langsung bawa mereka ke sekolah mereka atau jika melihat dengan kondisi mereka yang kurang baik seperti mabuk atau sedang menggunakan narkotika langsung saja dibawa ke pihak berwajib kemudian informasikan ke Sekolah dan orang tua si pelajar. Jika pelajar tertangkap terlibat tawuran, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain, jangan dimanjakan baik orangtua, guru atau pihak berwajib untuk melakukan tindakan tegas supaya ada efek jera, seperti di penjara dengan sel khusus pelajar, selama masa tahanan pelajar akan tetap belajar disana dengan 40%  waktu yang mereka gunakan untuk belajar dan 60% mereka isi dengan pelajaran rohani dengan terus di pantau supaya tidak terjadi hal negative di lingkungan sel tersebut yang ada hanya tempat untuk belajar serta diskusi dan mereka hanya bisa ketemu dengan keluarga, bagi keluarga tidak boleh memberikan informasi ke luar. Jadi bagi pelajar di luar hanya tahu, bahwa teman mereka di penjara dan itu sebagai contoh kepada pelajar lain dan akan mengurangi pelajar yang akan mengikuti jejak pelajar tersebut.

Kesimpulannya: Ini adalah masalah kita semua sebagai warga negara, bukan hanya 1 pihak saja. Dikarenakan hal itu, kita harus saling membantu dalam masalah yang sudah banyak di sorot dari negara luar, yang membuat negara tercinta semakin buruk citranya. Mari, kita bangun bangsa ini dengan mengajarkan hal baik kepada adik-adik kita karena mereka adalah penerus bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun