Sebelum masuk kedalam instalasi dasarnya, diharapkan harus mengetahui dulu spesifikasi sistem operasi jaringan yang akan dibangun. Apakah berbasis Graphical User Interface atau Command Line Interface.
Dalam membangun sistem operasi jaringan. Kita harus melihat akan kebutuhan sistem maupun software sehingga nantinya tidak ada permasalahan dalam proses instalasinya.
Disini kita akan menggunakan salah satu sistem operasi dalam membangun suatu jaringan yakni Linux Debian. Debian dikenal juga sebagai sistem operasi yang stabil dan kompatibel untuk mengelola server jaringan.
Maka dari itu mari kita langsung saja masuk kedalam bagaimana melakukan instalasi dasar sistem operasi jarinan menggunakan Linux Debian sebagai berikut : Â
- Pertama pastikan komputer yang akan di install memiliki setidaknya ruang hardisk kosong 100GB guna menyimpan proses instalasi dan kebutuhan package yang nantinya akan di pasang.
- Setelah itu download ISO dari linux Debian di situs resminya yakni debian.org .
- Ketika proses download telah seselsai, silahkan bisa buat bootable ke dalam flasdisk atau DVD menggunakan aplikasi rufus supaya pembuatan bootable lebih cepat.
Kemudian masuk kedalam bios dan ubah first bootnya ke bootable yang telah diatur sebelumnya, lalu save settingan dan restart, sehingga nanti akan muncu tampilan seperti berikut.
- Anda bisa memiliki klik install dan nanti di dalamnya akan terdapat beberapa tahapan yang bisa di ikuti diantaranya adalah :
- Pemilihan Bahasa
- Penentun lokasi dan pengaturan keyboard
- Penentuan jaringan
- Setting nama host
- Pembuatan user
- Pengaturan alokasi storage
- Setelah tahap demi tahap dilewati, maka Anda telah berhasil menginstall salah satu jenis sistem operasi jaringan komputer Bernama Debian. Anda sekarang bisa mengkonfigurasi jaringan untuk membangun sebuah infrastruktur jaringan komputer.
Konfigurasi Sistem Operasi JaringanÂ
Dalam konfigurasi jaringan, terlebih dahulu harus ada sistem operasi yang sudah terpasang di dalam komputer server tersebut. Dan sistem operasi jaringan ini akan menjembatani antara perangkat lainnya yang dibutuhkan dalam konfigurasi jaringan.
Salah satu contohnya adalah Cisco. Cisco merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi jaringan yang berfokus pada penyelesaian dalam pembangunan sistem jaringan komputer.
Di dalam perangkat Cisco sudah tertanam sistem operasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi beberapa hal diantaranya yaitu pengalaman ip, dns, gateway jaringan dan masih banyak lagi yang bisa kita atur dengan apa yang menjadi kebutuhan kita.
Dalam konfigurasi sistem operasi jaringan di cisco terdapat dua mode diantaranya yaitu :
- Line configuration Mode, digunakan untuk konfigurasi SSH, Telnet ataupun AUX access.
- Interface Configuration Mode, digunakan untuk konfigurasi switch port atau antar jaringan router lainnya.