Hello, Kompaser! Hari ini aku mau sharing soal penyakit yang jadi momok buat kita semua nih, yaitu DBD atau demam berdarah dengue. Mulai dari bagaimana penularannya sampai bagaimana tanda-tandanya kalau sudah terinfeksi virus ini, terlebih pada anak-anak, supaya kita bisa cepat tanggap.
Sejauh apa yang sudah aku cari di Internet soal penularan DBD sih, virus ini disebarkan oleh nyamuk betina, dan nyamuk ini sudah menggigit orang yang terjangkit DBD sebelumnya atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus DBD, lalu virus DBD ini dibawa dalam tubuh nyamuk betina tersebut hingga virus tersebut berkembang dalam tubuh nyamuk. Jika nyamuk pembawa virus DBD ini menggigit orang lain yang tidak sakit, nah virus ditularkan lewat liur nyamuk tersebut, .
Nah, gejala DBD, terutama pada anak, yang kita harus waspadai adalah berikut,.
- Mendadak demam tinggi, bisa mencapai 40°C
- Nyeri di belakang mata, sendi otot, dan/atau tulang
- Sakit kepala hebat
- Ruam di sebagian besar tubuh
- Pendarahan ringan dari hidung (mimisan) atau dari gusi
- Kulit mudah memar
- Terkadang disertai batuk, pilek, tidak nafsu makan, mual dan muntah, serta gatal pada telapak kaki
Tentunya sebagai ayah harus cepat tanggap terhadap gejala yang dialami si kecil agar si kecil dapat penanganan yang tepat dan cepat jika mengalami sakit. Dulu si Kakak pernah kena DBD, untungnya saya cepat tanggap dan langsung kubawa ke RS hingga bisa cepat ditangani. Setelah ngerasain gimana cemasnya kalau anak kena DBD, gak lagi2 deh saya mengabaikan upaya-upaya penularan DBD.
saya langsung melakukan tindakan pencegahan demam berdarah seperti 3M, menyuruh anak untuk pakai baju panjang selagi di luar rumah dan saat tidur, juga pakai air purifier di rumah yang bisa untuk menangkal nyamuk.
Kompaser pernah punya pengalaman seputar DBD? Sharing info yuk, di kolom komentar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI