Mohon tunggu...
Purnawan Senoaji
Purnawan Senoaji Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Dosen, Penulis buku "TANYA JAWAB PROBLEM, MITOS & PENYAKIT SEPUTAR KEHAMILAN", Pendiri website konsultasi seputar kehamilan dan kandungan http://tanyadokterspog.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perjuangan Ibunda untuk Anak yang Dikandungnya, Pengalaman Berharga Seorang Dokter Kandungan

3 Januari 2013   11:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:34 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku, dalam sekian tahun berkecimpung dalam pekerjaanku yang penuh darah berceceran, tangis sedih dan tawa bahagia para ibunda yang baru selesai bersalin, baru tersadarkan betapa momen-momen penting tersebut telah menghiasi hampir semua sudut isi dan waktu dalam kehidupanku… Sungguh berat nian perjuangan seorang ibunda dalam mempertaruhkan nyawanya demi janin yang dikandungnya, seperti layaknya prajurit perang berjibaku membela negaranya sampai titik darah penghabisan. Begitu banyak yang telah kusaksikan, bagaimana seorang ibunda harus kehilangan calon buah hatinya yang didamba-dambakan karena komplikasi perdarahan hebat akibat plasenta previa totalis yang terlambat tertangani. Dan yang paling menyesakkan hatiku, adalah saat kusaksikan seorang suami menangis didepan jenazah istri, yang telah dengan segala daya dan upayaku namun akhirnya gagal kuselamatkan, akibat perdarahan post partum setelah bersalin di rumah. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha, hanya Sang Khalik yang tahu apa keputusan-Nya.

Begitu banyak cerita yang ingin kubagi bersama. Pekerjaanku yang unik, kebahagiaanku saat kudengar suara tangis bayi keras menyeruak di seluruh ruang bersalin, seakan menunjukkan semangat juang sang bayi di dunianya yang baru. Di lain hal, terkadang kurasa beban hidupku terasa berat, jika harus berhadapan dengan keluarga pasien dimana aku harus menjelaskan berita buruk mengenai kondisi ibu dan janin di dalamnya. Namun, tanpa kusadari, inilah yang membentuk karakter, menggembleng hati dan menambah ilmu dalam diriku hari demi hari.

Kisah perjuangan para bunda ini membuatku selalu berterima kasih kepada ibundaku tercinta, yang telah tanpa pamrih dan juga berjuang seperti pasien-pasienku, saat melahirkan kelima anak-anaknya, menyabung nyawa demi kami, dan akhirnya membimbing kami sepenuh hati menjadi kami sekarang. Pekerjaanku menyadarkanku, begitu besarnya peran ibunda dalam keluarga, dan begitu besar pula pengorbanannya, yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun yang ada di dunia ini.


Sebagaimana dinyatakan dari Abu Hurairah ra (HR Bukhari dan Muslim) saat seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?” Nabi menjawab, “Ibumu!”. Dan orang itu pun kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Nabi menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”, Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Rasulullah menjawab, “Kemudian ayahmu."

Untuk kisah-kisah inspiratif seputar perjuangan ibunda dalam persalinan, ikuti kelanjutan dari cerita pembuka ini di catatan harianku di kompasiana di http://pendek.in/5vd2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun