Mohon tunggu...
Purnawan Eko Andoko
Purnawan Eko Andoko Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati sosial

Laki-laki tua, lahir dan masa kanak-kanak di Selopadi-Wonogiri, remaja di Semarang,dewasa di beberapa kota,masa tua di Jakarta sebagai Coach untuk Interaksi dalam Keluarga. Penulis Buku Dynamic Persuasion (2002).Baca tips2 saya di kolom Lifestyle/urban juga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengamankan Diri Saat Naik Taksi

1 November 2012   23:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor utama orang melakukan tindakan kriminal adalah : Keyakinan bahwa tindakan kriminalnya tidak akan terungkap. Pada dasarnya Keyakinan adalah PERSEPSI dan persepsi adalah subyektif, maka seketika kita bisa membangun persepsi orang lain terhadap sebuah situasi.

Mengapa orang Indonesia di Jakarta tidak tertib tetapi patuh kalau di Singapore ? Jawabnya hanya satu : kalau di Jakarta tidak tertib tidak akan tertangkap, kalau di Singapore kemungkinan terungkap besar dan karenanya akan menanggung sangsi hukum. Keyakinan bahwa "kemungkinan lebih mudah reungkap" adalah  persepsi, belum tentu benar-benar terjadi seandainya  kita tidak tertib di Singapore.

Dengan membangun persepsi yang mengancam pelaku kriminal, maka orang akan tercegah melakukan tindakan kriminal. Pembentukan persepsi bahwa pengemudi akan mudah dilacak kalau melakukan perbuatan krimnial tentu akan menyebabkan tindakan kriminal itu walau sudah dipersiapkan tidak jadi dilakukan!

Gunakan  kamera HP Anda  untuk membangun persepsi agar pak sopir merasa terawasi dengan jalan :

a. Potret secara demonstratif nomor taksi/plat nomor Taksisebelum naik taksi.

b. Potret   Kartu Identitas pak Sopir dan wajah pak Sopir. (Kalau kamera HP Anda dilengkapi lampu kilat, gunakan lampu kilat supaya kesannya lebih kuat, karena ada kilatan cahaya yang mengejutkan)

Jangan takut andaikata kamera  Anda tidak berfungsi, karena pak Sopir juga tidak akan tahu, tetapi persepsinya akan membuat pak sopir mempertimbangkan kembali kalau memiliki niat jahat pada Anda.

Gunakan kalimat ini ketika memotret Kartu Identitas dan wajah pak Sopir :

" Maaf pak, demi keamanan, saya selalu MENGIRIM identitas taksi yang saya naiki, BAPAK TIDAK KEBERATAN KAN?"

Kata "mengirim" akan memberikan persepsi bahwa Anda terhubung dengan orang lain saat di dalam taksi, walaupun sebenarnya anda tidak mengirim kemana-mana! Kalimat terakhir :"Bapak tidak keberatan kan?" ini akan menyebabkan sang sopir pasti menjawab :"TIDAK" karena Anda SUDAH terlanjur memotret (atau akting memotret apalagi pakai blitz !). Jawaban otomatisnya "Tidak" akan tertanam dalam otak untuk tidak  menjahati Anda !!

Ucapkan kalimat diatas dengan tersenyum karena senyuman Anda akan menambah kekuatan persepsi bahwa Anda tidak takut dan mengesankan bahwa  Anda terlindungi !

(Saya adalah seorang Hypnotherpist Senior dan penulis buku "Dynamic Persuasion" - Gramedia Pustaka Utama 2002)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun