Pokemon bangkit lagi dari kuburnya. Sebagaimana sepuluh tahun yang lalu, Pokemon telah menggegerkan dunia maya, dalam kebangkitannya kali ini juga menyita perhatian publik. Meski belum dirilis secara resmi, namun games ini sudah menjadi perbincangan hangat di antara netizen. Perbincangan yang menarik justru munculnya tuduhan-tuduhan negatif terhadap Pokemon, padahal mencoba saja belum.
Barangkali begitulah natur manusia. Ketika dia tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan akal sehatnya, maka dia akan mereka-reka prasangka yang dapat menjelaskan ketidaktahuan mereka. Â Ada dua prasangka yang muncul. Pertama, Â menuduh bahwa Pokemon ini adalah alat terselubung intelijen untuk mengumpulkan informasi yang selanjutnya dikirim ke Amerika Serikat. Kedua, Pokemon ini adalah alat propaganda Iblis. Monster-monster yang diburu gamer, sebenarnya adalah manifestasi Iblis.
Sebenarnya Pokemon Go ini permainan jenis apa sih kok bisa-bisanya membikin heboh dunia?
Pokémon Go adalah sebuah permainan realitas tertambah (augmented reality)dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google.
Permainan ini diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016 ini memungkinkan pemainnya untuk menangkap, melatih, menukar, dan mempertarungkan setiap karakter Pokémon yang ada di dalam telepon di setiap tempat dalam dunia nyata.
Cara mainnya, pertama kali pemain harus membuat sebuah karakter sebagai penangkap dan pelatih Pokémon. Pemain akan memilih warna kulit, gaya rambut, warna mata dan pakaian untuk karakter mereka di Pokémon Go. Setelah karakter dibuat, pemain akan melihat karakter sekaligus peta lingkungan sekitar yang digunakan sebagai latar permainan.
Di dalam peta itu terdapat PokéStops dan Pokémon Gym. PokéStops adalah tempat untuk mendapatkan beberapa item di dalam permainan Pokémon Go. Sedangan Pokémon Gym adalah tempat di mana pemain bisa melatih atau bertarung Pokémon dengan pemain yang lainnya.
Pemain Pokémon Go harus berjalan-jalan di lingkungan sekitar agar karakter di dalam permainan bergerak. Jenis Pokémon yang ditangkap biasanya berada di tempat-tempat sesuai dengan jenis Pokémon tersebut; misalnya, Pokémon jenis air biasanya akan ditemui di tempat-tempat yang dekat dengan air seperti di sungai, kolam, dan sebagainya.Pemain juga dapat melakukan pertarungan dengan pemain lain dan memilih tim sendiri untuk menguasai daerah tertentu.
Salah satu anggota tim pembuat permainan ini adalah orang yang mengembangkan Google Earth dan Google Map. Maka tak heran bila permainan ini bebasis peta Google. Pembuat Pokemon Go lalu menambahkan koordinat-koordinat sebagai tempat persembunyian. Ketika seorang pengguna berburu monster, dia sebenarnya sedang mencari koordinat-koordinat GPS yang telah diprogram sebelumnya. Ketika pengguna mendekati koordinat tersebut, maka games memberikan visual penampakan monster. Dan apabila pengguna sampai di koordinat tersebut maka, monster pun tertangkap.
Demikianlah, Pokemon Go sebenarnya mirip dengan permainan mencari jejak ala pramuka pada zaman dulu. Beberapa waktu sebelumnya, kakak pembina membuat tanda-tanda jejak khusus. Tugas adik-adik pramuka adalah mencari jejak tersebut sehingga dapat sampai pada tujuan yang telah ditentukan. Pada zaman sekarang, jejak-jejak itu telah didigitalisasi dalam bentuk penunjuk arah dalam peta di telepon pintar.
Hal ini akan membuat penggunanya menjadi lebih sehat. Sisi negatifnya, seperti yang sudah dilaporkan oleh beberapa berita, beberapa pengguna mengalami kecelakaan karena perhatiannya terlalu fokus pada telepon pintar sehingga abai keselamatan dirinya. Ada yang yang terjatuh dari tebing, ada pula yang tertabrak kendaraan.Â