Lebih dari 6000 (enam ribu) penari secara serentak membawakan tari Gambyong di ruas jalan kota Klaten, pada hari Selasa (28/7/2015). Meski harus bertelanjang kaki di atas aspal yang panas, namun tak menyurutkan para penari berlenggak-lenggok gemulai.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga raya (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono, dalam sambutannya mengatakan tari kolosal ini adalah bagian dari agenda perayaan ulangtahun ke-211, kabupaten Klaten, propinsi Jawa Tengah. Para penari berasal dari sekitar lima ribu siswi sekolah dan ada 1200 penari dari sanggar tari.
“ Dengan tari gambyong kolosal ini, diharapkan generasi muda dapat terpacu untuk melestarikan seni tradisional yang bernilai tinggi di Klaten ini,” ungkap Joko. Kota Klaten memiliki keunikan karena berada persis di tengah-tengah antara dua kota budaya, yaitu Solo dan Yogyakarta. Oleh karena itu, kegiatan berkesenian di kota kecil ini cukup semarak.
Salah satu penari yang menari di hadapan panggung tamu kehormatan adalah Glady Liyana Dewi. Siswi kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Klaten ini dinobatkan sebagai Putri Lurik tahun 2014. Selain itu, Dewi juga menyabet juara III dalam kompetisi tari tradisional tingkat propinsi Jateng. Menari memang sudah menjadi kesukaan putri pasangan Romy Chistyanto dan Hendrarti Lin ini sejak kecil. Glady mengaku mulai berlatih menari sejak dirinya duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD).“Dulunya sih sempat nangis kalau latihan, tapi kelama-lamaan jadi suka menari,”ungkapnya.
Menurut rencana, pada tanggal 24 Agustus 2015, Dewi akan berperan sebagai Roro Jonggrang dalam sendratari Bandung Bondowoso yang akan ditampilkan oleh Gereja Katolik Maria Assumpta Klaten. Kontingen ini akan mengikuti Festival Budaya Keuskupan Agung DIY & Semarang di Kulon Progo. Yang menarik, Dewi ini sebenarnya non-kristiani. Meski demikian, kesenian ternyata bisa menyatukan semua umat.
Asal usul Gambyong
Gambyong merupakan pengembangan dari tari tayub. Unsur keindahan tari ini terletak pada garis dan gerak yang serba besar.Gerak tangan, kaki dan kepala tampak lebih indah dan ekspresif karena ditarikan bersamaan. Karena itu tari Gambyong paling bagus jika ditarikan bersama-sama atau kolosal.