Â
Hari Kamis (3 Sept 2015), saya naik ke lereng Merapi menuju desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten. Tegamulyo adalah desa tertinggi di kabupaten Klaten. Jaraknya kurang dari 5 km dari puncak Merapi. Para pendaki gunung biasanya bersiap mendaki gunung dari sini.
Salah satu dusun di desa Tegalmulyo saat ini sedang kekurangan air bersih. Lokasinya paling terpencil karena tinggal di seberang jurang. Satu-satunya akses masuk adalah jalan setapak yang hanya bisa disusuri dengan sepeda motor, dilanjutkan dengan jalan kaki. Mobil tangki pembawa bantuan air tidak bisa masuk ke desa ini.Â
Dusun ini dihuni oleh 35 jiwa, 8 rumah dan 12 KK. Selama musim hujan, mereka menampung di bak air untuk kebutuhan minum.
Pada musim kemarau panjang ini, persediaan air hasil tampungan hujan mereka sudah habis. Mereka membutuhkan bantuan pasokan air dari tempat lain. Namun karena mobil tidak bisa masuk, maka air dari mobil tangki dimasukkan ke bak penampungan di pinggir jalan. Selanjutnya air dipompa ke seberang melewati jurang selebar 25 meter, dengan kedalaman 150 meter.
Baik penampungan ini dapat diisi air sebanyak 2 tangki (10 ribu liter) dan dapat memenuhi kebutuhan warga Girpasang selama 3-5 hari.
Harga air bersih Rp. 200.000,- per tangki. Selain itu untuk menyeberangkan air lewat jurang, warga belum punya selang. Selama ini mereka menyewa selang sebesar Rp. 75.000,- untuk setiap kali pemindahan.
Selanjutnya dari sini, dipompa ke baik air di seberang jurang
Â
Air diseberangkan di atas jurang selebar 25 menter, dengan kedalaman 150 meter. Dusun Girpasang ada di seberang jurang ini