Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penomoran Bertingkat di Kompasiana

5 Juli 2015   15:08 Diperbarui: 5 Juli 2015   15:08 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui Kompasiana “ganti wajah”, saya cukup senang. Saya pun berharap ada peningkatan pada fitur untuk menulis di Kompasiana. Salah satu harapan saya pada Kompasiana “wajah” baru adalah tersedianya fitur penomoran bertingkat. Penomoran bertingkat ini sangat diperlukan, misalnya saat menulis sebuah tutorial. Namun, sampai saat ini, fitur penomoran bertingkat belum tersedia. Meskipun demikian, penomoran bertingkat tetap bisa diwujudkan menggunakan serangkaian kode HTML. Saya sudah menerapkannya pada artikel yang satu ini.

Penggunaan kode HTML untuk membuat penomoran bertingkat sebenarnya tidak sulit, namun perlu ketelitian dan kesabaran. Terkadang, saat menulis menggunakan kode HTML, kita justru tertantang “bermain” dengan kode-kode yang ada dan ada keseruan tersendiri saat menggunakannya. Namun, proses penulisan menggunakan kode HTML ini kurang praktis. Ah, seandainya ada fitur penomoran bertingkat seperti fitur Multilevel List pada aplikasi Microsoft Word.

Tak ada rotan akar pun jadi. Berhubung fitur praktis penomoran bertingkat masih sebatas harapan, kita gunakan saja fitur “seru” menggunakan kode HTML. Dengan demikian, mau tidak mau, suka tidak suka, artikel yang di dalamnya ada penomoran bertingkat harus dibuat dalam format dokumen HTML.

Membuat tulisan menggunakan kode HTML prinsipnya sama saja dengan menggunakan fitur standar yang tersedia di Kompasiana. Hanya saja alih-alih mengklik ikon yang tersedia pada area menulis, kita mengetikkan kode perintah untuk menghasilkan format tulisan yang sama. Misalnya, bila ingin menebalkan teks maka kita tinggal memblok teks yang ingin ditebalkan lalu mengklik ikon B pada fitur yang tersedia di Kompasiana. Namun, pada dokumen HTML, ikon B sebagai “perintah” untuk menebalkan teks diganti dengan kode perintah yang harus diketik pada teks yang dimaksud.

Kode Dasar dalam HTML

Dokumen HTML tersusun dari kode perintah yang disebut tag. Tag ini merupakan kode perintah yang ditulis di antara dua tanda kurung sudut (“<” dan “>”). Biasanya tag ditulis berpasangan, terdiri dari tag pembuka (berupa teks “<nama tag>”) dan tag penutup (berupa teks “</nama tag>”). Tag pembuka berfungsi untuk mengaktifkan perintah, sedangkan tag penutup berfungsi untuk menonaktifkan perintah. Objek yang dikenai perintah tag diletakkan di antara tag pembuka dan tag penutup. Objek dapat berupa teks, gambar, atau video. Berikut ini tag HTML yang umum digunakan untuk menulis di Kompasiana.

  1. Cetak tebal (bold): menggunakan tag b

    Tag pembuka: <b>

    Tag penutup: </b>

    Contoh: mencetak tebal teks “Kompasiana”, maka yang diketik adalah <b>Kompasiana</b>

  2. Cetak miring (italic): menggunakan tag i

    Tag pembuka: <i>

    Tag penutup: </i>

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun