[caption id="attachment_410961" align="aligncenter" width="597" caption="Salah satu aksi Edi/Gloria di turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2014"][/caption]
Ganda campuran muda Indonesia, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil melaju ke babak final turnamen China Masters Grand Prix Gold 2015 yang berlangsung di Changzhou. Unggulan ketiga sekaligus peringkat 14 dunia ini berhasil mengatasi perlawanan ganda campuran tuan rumah Wang Yilv/Tang Yuanting, straight set, 21-17, 23-21. Pada set pertama, Edi/Gloria berhasil menutup interval dengan skor 11-9. Selepas interval, ganda muda China berhasil mendapat tiga angka beruntun. Terjadi kejar-mengejar angka hingga kedudukan 14 sama. Pada titik ini, giliran ganda Indonesia yang melaju dengan mendapatkan empat angka beruntun. Edi/Gloria tampil dominan dalam meraih angka dan menutup set pertama dengan skor 21-17.
Penampilan Edi/Gloria pada set kedua nampak menurun. Edi/Gloria selalu tertinggal dalam pengumpulan angka, bahkan tertinggal lima angka pada interval pertama set kedua. Namun, perlahan tapi pasti, juara Macau Open Grand Prix Gold 2014 ini mengejar ketertinggalan. Raihan empat angka beruntun berhasil mempersempit skor dari 6-12 menjadi 10-12. Pada kedudukan 10-13, Edi/Gloria kembali meraih empat angka beruntun, sehingga balik memimpin dengan skor 14-13. Pada titik ini terjadi kejar-mengejar angka dengan selisih maksimal satu angka, hingga Edi/Gloria berhasil mencapai match point pertama pada kedudukan 20-19. Namun, Wang/Tang berhasil meraih dua angka beruntun. Mereka memaksa terjadinya deuce sekaligus mendapatkan game point pertama mereka dan berpeluang memainkan set perpanjangan. Seolah tak mau kalah, Edi/Gloria membalas ketertinggalan dengan meraih dua angka beruntun, sehingga kedudukan berbalik 22-21. Pada kedudukan ini pertandingan sempat dihentikan sementara karena Wang mendapat perawatan medis. Pertandingan pun kembali dilanjutkan dan tidak perlu berlama-lama, Edi/Gloria langsung menutup pertandingan dengan skor 23-21.
Menghadapi Empat “Tembok China”
Pada turnamen ini, sektor ganda campuran diikuti oleh 28 ganda. Karenanya, terdapat empat ganda yang mendapat bye di babak pertama dan otomatis melaju ke babak kedua tanpa bertanding. Edi/Gloria termasuk salah satu yang mendapat bye. Dari 28 ganda yang ikut serta, tujuh ganda di antaranya merupakan ganda tuan rumah. Ketujuh ganda ini didominasi oleh pemain pelapis. Dari tujuh ganda ini, empat ganda, termasuk unggulan pertama, Liu Cheng/Bao Yixin, berada di pool atas, sedangkan tiga ganda berada di pool bawah, satu pool dengan Edi/Gloria.
Pada babak kedua, Edi/Gloria berhadapan dengan ganda China Zheng Si Wei/Chen Qingchen, ganda berperingkat 55 dunia. Ganda muda China ini pernah mengandaskan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di perempatfinal China Open Super Series 2014, straight set. Namun, hasil yang diraih Edi/Gloria berbeda 180 derajat dengan senior mereka. Edi/Gloria berhasil mengatasi Zheng/Chen, straight set, 21-17, 21-19.
Di babak perempatfinal, Edi/Gloria berhadapan dengan ganda muda China lainnya, Huang Kaixiang/Huang Dongping. Meskipun kalah, ganda berperingkat 144 dunia ini berhasil memaksa Edi/Gloria bermain sebanyak tiga set dengan skor 21-14, 9-21, 21-15.
Di babak semifinal, Edi/Gloria kembali berhadapan dengan ganda muda China yang belum memiliki peringkat dunia, Wang Yilv/Tang Yuanting. Wang/Tang maju ke semifinal setelah mengalahkan unggulan kedua Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dari Singapura. Tang Yuanting sendiri merupakan finalis ganda puteri All England 2014 bersama Ma Jin dan juara ganda puteri All England 2015 bersama Bao Yixin.
Di babak final nanti, Edi/Gloria lagi-lagi berhadapan dengan andalan tuan rumah, yang merupakan unggulan pertama, Liu Cheng/Bao Yixin. Ganda peringkat empat dunia ini akan menjadi lawan terberat Edi/Gloria. Pertandingan ini merupakan pertemuan kedua di antara kedua ganda. Pertemuan pertama berlangsung pada babak semifinal India Open Super Series 2015. Liu/Bao memupuskan asa Edi/Gloria untuk maju ke final, dengan mengalahkan mereka straight set, 13-21, 10-21, bahkan naik ke podium juara.
Edi/Gloria merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final turnamen ini. Pun demikian, capaian Indonesia kali ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, di mana ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, harus puas menjadi perempatfinalis.
Semoga Edi/Gloria mampu menyamakan skor head to head dengan Liu/Bao menjadi 1-1 dan meraih gelar juara level Grand Prix Gold kedua dalam karir mereka! Indonesia bisa!