Adalah suatu kehormatan bagi seorang atlet saat dipercaya mewakili negara tercinta di turnamen multievent paling akbar sejagat, Olimpiade. Apalagi dapat tampil di podium, menyaksikan bendera negara dinaikkan disertai kumandang lagu kebangsaan. Bangga! Itu pasti. Para atlet akan berpacu mengikuti serangkaian turnamen yang diperhitungkan dalam kualifikasi Olimpiade.
Cabang olahraga bulu tangkis telah memulai persaingan untuk meraih tiket ke Olimpiade Rio sejak Mei tahun lalu. Kebanyakan pebulu tangkis meraih poin perdananya dari turnamen Sudirman Cup. Turnamen antar negara tingkat benua pada akhir bulan April nanti akan menjadi ajang penutup perburuan poin kualifikasi.
Federasi bulu tangkis dunia, Badminton World Federation (BWF), menetapkan sejumlah aturan berikut untuk menentukan pebulu tangkis yang berhak tampil di Rio.
- Pebulu tangkis yang lolos kualifikasi ditentukan berdasarkan peringkat dunia yang dikeluarkan BWF pada hari Kamis, 5 Mei 2016.
- Pebulu tangkis mengikuti setidaknya 3 turnamen selama periode kualifikasi untuk dapat tampil di Rio.
- Tiap benua (Asia, Afrika, Eropa, Panamerika, Oseania) setidaknya memiliki 1 wakil di tiap nomor. Khusus untuk nomor ganda, pebulu tangkis yang menjadi wakil harus masuk dalam peringkat 50 besar dunia.
- Sebagai perwakilan benua, suatu negara hanya berhak atas maksimum dua kuota untuk dua nomor berbeda. Jika suatu negara memiliki lebih dari dua wakil (pada nomor berbeda) yang berada pada posisi sebagai wakil benua, maka kuota yang berlebih ini akan dilimpahkan ke negara lain dari benua yang sama berdasarkan peringkat dunia (update 18.06.2016).
- Tiap negara berhak mengirimkan maksimal 2 wakil bila berada di peringkat 16 besar nomor tunggal dan berada di peringkat 8 besar nomor ganda.
- Kuota yang tersedia untuk nomor tunggal adalah 38 pebulu tangkis (bila tidak ada pebulu tangkis yang bermain rangkap), sedangkan untuk nomor ganda adalah 16 ganda.
- 38 kuota (sebagaimana disebutkan pada poin 6) terdiri dari 34 kuota hasil seleksi berdasarkan peringkat dunia dan keterwakilan benua, 1 kuota untuk tuan rumah, dan 3 kuota untuk Tripartite Commission Invitation (kuota khusus untuk negara yang memiliki sedikit atau tidak memiliki atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade). Sedangkan 16 kuota di nomor ganda merupakan hasil seleksi berdasarkan peringkat dunia dan keterwakilan benua.
- Jika pebulu tangkis suatu negara lolos kualifikasi dan menjadi wakil di dua nomor, maka akan ada satu kuota yang tidak digunakan. Kuota ini dialihkan ke nomor tunggal sesuai gender pebulu tangkis tersebut dan ditentukan berdasarkan peringkat dunia.
- Bila suatu negara memiliki lebih dari dua pebulu tangkis pada peringkat 16 besar dunia di nomor tunggal dan peringkat 8 besar dunia di nomor ganda, maka negara tersebut bebas menentukan dua wakil di antara sejumlah pebulu tangkis tersebut untuk tampil di Rio.
Situs Penyedia Informasi Peringkat (Sementara) Kualifikasi Olimpiade Rio
Peringkat dunia sebagai acuan menyeleksi pebulu tangkis untuk tampil di Olimpiade Rio baru akan dikeluarkan pada bulan Mei nanti. Namun demikian, BWF telah mengeluarkan daftar sementara peringkat kualifikasi secara berkala sejak 2 Juli 2015. Informasi ini dapat diakses melalui dua situs berikut.
- BWF Fansite
Situs ini beralamat di http://www.bwfbadminton.com. Berikut tampilan halaman utama situs tersebut.
Membaca Peringkat Kualifikasi
Daftar peringkat kualifikasi nomor ganda putra per 28 Januari 2016, yang lebih lengkap dibanding gambar 4, tampak seperti gambar 5.Di posisi 8 besar ganda putra, terdapat wakil dari Korea Selatan sebanyak 3 ganda; China 2 ganda; Indonesia, Jepang, dan Denmark masing-masing 1 ganda. Di posisi 6 besar, peringkat pada kolom Qual sama dengan kolom Rank. Namun, peringkat 7 pada kolom Qual ditempati ganda Denmark (Mathias/Carsten), yang berada di peringkat 8 pada kolom Rank. Ganda nomor tiga Korea Selatan (Ko/Shin) sementara “dianggap” tidak lolos kualifikasi karena sudah ada dua kuota maksimal yang diisi ganda Korea Selatan. Ganda Denmark lainnya yang ada di peringkat 9, duo Mads, pun tidak lolos kualifikasi karena peringkatnya berada di luar 8 besar. Demikian seterusnya hingga kuota terisi berdasarkan sejumlah aturan yang ditetapkan BWF.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!