kepemimpinan adalah proses belajar seorang pemimpin dalam
memimpin anggotanya. Selain itu, membahas mengenai kepemimpinan berarti membahas
individu secara komprehensif yang mampu membawa pencapaian tujuan (goals) team atau
organisasi secara efektif. Kepemimpinan jugadapat digambarkan sebagai kualitas seseorang
dalam hal mengemban amanah, bertanggung jawab atas jabatannya, empati kepada
anggotanya dan lingkungan sekitar, juga professional dalam pekerjaannya.
Saya memiliki banyak impian yang ingin dicapai dalam hidup ini. Salah satunya
menjadi pemimpin dalam festival music. Pada tahun 2020 saya pernah menjadi sebagai
pemimpin disebuah kegiatan acara Festival Music skala Nasional yaitu ATMA ASTA di kota
Bandung, namun beberapa kalangan siswa tidak menerima pernyataan tersebut dikarenakan
bahwa saya tidak cakap dalam memimpin karena saya lemah, tidak telihat wajah
kepemimpinan dan yang mereka takutankan adalah acaranya tidak berjalan dengan lancar.
Saya belajar dari beberapa argumen tersebut bahwa menjadi pemimpin itu harus sigap dalam
menyelesaikan suatu masalah yang ada. Kepemimpinan diri sendiri juga sangat berkaitan
dengan penegakkan disiplin atas diri sendiri. Tidak semua orang bisa mendisiplinkan diri
sendiri. Karena dengan mendisiplinkan diri sendiri berarti harus berani mengakui kesalahan
diri sendiri.
Pada dasarnya orang akan lebih mudah mencari kesalahan orang lain, tetapi
kesalahan diri sendiri selalu ditutup-tutupi. Ujung-ujungnya berusaha mencari pembenaran
agar lebih mudah memaafkan kesalahan diri sendiri. Padahal hanya dengan memaafkan
kesalahan tanpa melakukan perubahan sebagai bentuk penghukuman tidak akan merubah
sesuatu menjadi lebih baik. Dan ketika seseorang sudah dapat memimpin diri sendiri, berarti
dirinya telah dapat mengembangkan kemampuan untuk mengelola hubungan dengan orang
lain. Karena seorang pemimpin yang baik dan jika ingin dipercayai oleh anggotanya harus
memiliki persyaratan yang dapat di kelompokan menjadi tiga, yaitu sifat, perilaku, dan
kemampuan:
1. Sifat, yang perlu dimiliki seorang pemimpin pada umumnya lebih bijaksana,
  cerdas, rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab.
2. Perilaku, yang perlu kita ketahui perilaku seorang pemimpin itu juga sebagai
   cerminan dari anggotanya, maka dari itu perilaku seorang pemimpin harus
   mempunyai jiwa motivasi terhadap anggotanya agar mereka percaya bahwa
   pemimpin tersebut sudah menjadi pemimpin yang hebat
3. Kemampuan, ini merupakan kewajiban yang dimiliki pemimpin yaitu
   kemampuan dalam berfikir, dan menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang
   terjadi itu sangat penting dalam kepemiminan.
Ketika saya telah mempelajari pentingnya menjadi seorang pemimpi itu sangat
tidaklah mudah, oleh karena itu saya mendalami dan mempelajari Sifat, Perilaku, dan
Kemampuan saya dalam kepemimpinan. Dan setelah mempelajarinya saya berhasil
mengimplementasikan dan menunjukan ketiga sifat tersebut untuk mempercayakan anggota
bahwa saya cakap dalam memimpin acara tersebut, hingga suatu ketika acara Festival music
tersebut berjalan dengan lancer dan menjadi yang terbesar dan pertama di Indonesia.
Mulai saat itu saya belajar bahwa pandangan orang terhadap pemimpin itu memang
berbeda-beda pendapat, tanggapan tersebut menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak
bisa dinilai langsung tetapi dilihat dari kinerja nya, mulai dari sifat, perilaku, kemampuan dan
yang terpenting hasil dari kepemimpinan itu sendiri.
Salah satu manfaat yang diperoleh dari keberhasilan memimpin diri sendiri adalah
munculnya keberanian untuk memiliki mimpi yang besar, berani melangkah, dan berani
untuk menghadapi segala risiko yang akan menghadang. Memang tidak ada salahnya bagi
seseorang memiliki mimpi dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya, hanya untuk meraih
keberhasilan dan kebahagiaan. Tetapi seringkali yang ada adalah orang yang mencapai
keberhasilan, tetapi sebagian besar diperoleh dengan memendam rasa takut kehilangan apa
yang telah dicapai sekarang dan apa yang akan dicapainya di masa mendatang. Memang rasa
ketakutan dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan kinerjanya, tetapi hal itu tidak
akan dapat berlangsung lama. Pada suatu saat seseorang juga akan merasakan kejenuhan.
Oleh sebab itu, agar dapat mencapai kinerja puncak yang berkelanjutan, pelajari dan ubah
motivasi dari takut kehilangan menjadi senang mengerjakan sesuatu.
Jadi kepemimpinan lebih baik jika dimulai dari diri sendiri. Memang hal itu tidaklah
mudah tetapi kita harus mengupayakannya. Dengan keberhasilan memimpin diri sendiri
sekaligus dapat mengatasi rintangan dalam memimpin diri sendiri akan membuka jalan bagi
keberhasilan dalam kepemimpinan-kepemimpinan lainnya yang melibatkan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H