Aku penasaran untuk pergi kesana, kebetulan lokasi nya juga dekat dengan rumah saudaraku. Air terjun ini berada ditengah-tengah hutan bambu, debit air nya juga tidak terlalu deras. Untuk memasuki nya kami perlu berjalan kurang lebih 15 menit dari pintu masuk gapura. Biaya masuk Curug ini sangat murah, hanya dengan Rp 5.000 sudah bisa masuk ke Curug ini.Â
Untuk mencapai lokasi air terjun dari loket masuk, kita akan menyusuri jalan setapak yang berada di tengah-tengah sawah. Kita akan mengikuti jalan setapak menurun yang jalannya masih tanah liat. Sedikit saranku, berhati-hatilah dalam menyusuri jalan ini karena apabila kita datang setelah hujan tentunya tanah akan menjadi becek dan licin.Â
Sediakan bekal juga sebelum datang ke wisata ini dikarenakan di dekat lokasi wisata belum ada penjual yang menjual makanan dan minuman. Curug ini masih dalam tahap renovasi sehingga perlu ada beberapa perbaikan untuk menyempurnakan tempat wisata ini agar menarik perhatian para pengunjung.
Kami melewati jembatan yang dibuat oleh warga. Jembatan ini dinamakan jembatan asmara. Ini foto adikku saat berfoto di Jembatan Asmara.
Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya kami tiba di Curug Lawang Kori. Kami tidak bisa berfoto dekat dengan curug karena ada batu-batuan besar yang cukup sulit untuk dilewati.Â
Namun jangan khawatir, bila ingin berfoto dengan pemandangan Curug Lawang Kori ini kita bisa naik ke gardu pandang untuk melihat air terjun dari atas. Aku agak takut untuk naik ke atas, tetapi penjaga nya mengatakan aman.Â
Akhirnya aku mau dibantu oleh penjaga nya untuk naik pelan pelan. Setiba nya diatas aku agak sedikit tegang tapi aku berusaha untuk tetap tersenyum demi menghasilkan foto yang bagus dengan latar belakang Curug Lawang Kori dari ketinggian.