Mohon tunggu...
Secret Admirer
Secret Admirer Mohon Tunggu... -

keep smile :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Merah Jambu

9 April 2012   05:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:51 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

tulisan Dira kini luntur karena aimataku yang jatuh, ku peluk surat itu hanya satu yang aku katakan saat itu "maafkan aku" ujarku sambil terisak

beberapa hari berlalu setelah aku membaca surat itu, aku mencari alamat Dira di Bandung, mencoba menghubungi teman-temanku sewaktu SMA, ternyata tidak ada yang tahu keberadaan Dira di Bandunng bahkan mereka tidak tahu kalau Dira kuliah diBandung. Aku coba menghubungi keluarganya tapi ternyata keluarganya pindah entah kemana. aku merasa putus asa mencari keberadaannya dan ku putuskan untuk berhenti mencarinya. malam semakin larut, tiba - tiba ponselku berdering, bukan nomor wilayah Jakata ataupun Indonesia tapi luar negri, aku pun terheran heran karena aku tidak pernah memiliki kenalan orang luar negeri, ataupun saudara yang tinggal di sana.

"Hallo" ucapku

"Hallo, ini benar Dinda aku Adiknya Dira" mendengar itu aku langsung loncat dari tempat dudukku dan menanyakan keberadaan Dira, tapi setelah Aku menanyakan keberadaan Dira, tak ada jawaban dari seberang hanya isakan yang terdengar, pelan pelan adik Dira pun berbicara mengenai Dira, mengenai alasan Dira pergi meninggalkan Dinda, mengenai mengapa Dira sekarang ada di Singapura. mengenai penyakit yang di derita Dira selama ini. sampai akhirnya Adik Dira pun berkata "kak Dinda aku harap kak Dinda yang tabah kalo Alisa bilang ini"

"bilang apa Lis?"

"Kak Dira udah pergi ninggalin kita selamanya ka" ujar Alisa. aku pun kaget dan menjatuhkan ponselku, aku tidak tahu harus melakukan apa saat itu aku hanya bisa menangis dan menutupi muka ku dengan tanganku dan hanya bisa menunggu acara pemakamanmu disini.

Hujan mengguyur hari dimana Dira dimakamkan, aku ada disana, aku hanya  tertegun meihat batu nisan bertuliskan nama Dira Arya Pratama.   aku selalu berharap kau akan terus disampingku tapi rasanya mustahil, karena kini kau telah pergi bersama bidadari - bidadari cantik disampingmu.

Selamat Jalan kekasihku, kau akan bahagia disana.......... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun