Mohon tunggu...
Purnomo Iman Santoso
Purnomo Iman Santoso Mohon Tunggu... -

Purnomo Iman Santoso,lahir di Purwokerto 22 Mei 1961. Sebagai Warga Epistoholik Indonesia aktif.Melalui Epistoholik Indonesia saya menyalurkan hobby berteman dan menulis.Lebih jauh tentang saya bisa kunjungi webblog http://www.purisa.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Garuda, Elang dan Perkutut

29 Desember 2010   04:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:16 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Burung Garuda dan Mitologi nenek moyang Indonesia berdekatan dengan burung elang rajawali ,demikian dikutip dari Buku Pintar Senior yang ditulis HM Iwan Gayo. Ditulis dibuku ini, Garuda tergambar pada beberapa candi sejak abad 16,sebagai Lambang Tenaga Pembangun seperti dikenal pada peradaban Indonesia.Burung Garuda menjadi lambang Negara RI berdasar peraturan Pemerintah no.66 tanggal 17 Oktober 1951,tetapi telah berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Bagaimana sosok dan karakter burung Garuda.Konon, Elang Garuda Emas adalah terbesar,panjangnya 75 sampai dengan 88 cm.Panjang kaki berbulu antara 45 dan 53 cm.Kecepatan terbangnya adalah salah satu dari yang tercepat dengan ketangkasan tinggi.Termasuk burung penjelajah.Ia tak ragu-ragu untuk menyerang pengganggu yang mendekat sarangnya yang menggantung di tebing karang, dengan ganas(dikutip dari buku Pesona Dunia.Burung Pemangsa-Elex Media Komputindo)

Kalau kita bicara burung Garuda,elang,yang terbayang adalah sosok burung perkasa,pemburu,karena untuk mencari makan,elang garuda harus struggle untuk survival;Elang Garuda juga petarung yang tangguh dan penakluk. Menengok sejarah bangsa Indonesia,banyak anak bangsa ,putra putri ibu pertiwi, membuktikan diri pantas berkarakter Garuda.Dari Patih Gajah Mada hingga Presiden Soekarno.Dari sosok atlit kita yang berjaya di berbagai cabang olah raga dunia,intelektual muda kita yang berhasil juara di berbagai kompetisi dunia,sastrawan hingga seniman yang berkarya kaliber dunia, para entrepreneur/wiraswastawan pelaku usaha kreatif yang karyanya menembus pasar dunia, hingga para TKI dan TKW yang dengan tegar menjelajah dunia untuk berjuang menafkahi keluarga.Dan masih banyak lagi. Jadi,terasa sangat pas sekali lambang Garuda untuk mencerminkan karakter bangsa Indonesia. .

Kini coba kita ulas sosok mahluk ciptaan Tuhan yang lain.Tentang Burung perkutut.Tuhan menciptakan beraneka mahluk hidup untuk mengisi dunia agar dunia berwarna-warni dan indah. Semua penting,namun tentu tak boleh meninggalkan, bertukar kodrat apalagi mendominasi dengan perilaku super power.. Burung Perkutut adalah burung sahabat manusia.Meski juga bisa hidup di alam bebas,namun kodratnya juga memungkinkan perkutut untuk dibiakkan dengan relative mudah oleh manusia.Untuk hidup,perkutut juga tak harus berburu apalagi bertarung dan menjelajah.Keakrabannya dengan manusia sehingga perkutut identik dengan peliharaan manusia.Perkutut “dimuliakan” dalam sangkar yang mahal,bahkan bila perlu sangkar emas.Disediakan makanan sehat bergizi.Bahkan untuk melangsungkan “dinasti”, perkutut pun tak lepas dari peran tuannya.Dicarikan jodoh untuk ditangkar, diberi sangkar khusus yang mahal di area rumah mahal tuannya. Sebagai balas budi,untuk service excellent, all in dan all out ini ,sang perkutut akan bernyanyi merdu setiap hari untuk menyenangkan hati tuannya.Bahkan rela dilombakan (dengan parameter perkutut)diperjual belikan sebagai komoditas dengan harga selangit, tentu untuk keuntungan tuannya. Garuda Elang dan perkutut ,sosok yang berkarakter sangat kontras.Namun semua penting keberadaannya.Satu hal penting yang tak boleh lupa.Masing-masing harus saling menghormati eksistensi karakternya.Biarlah komunitas Garuda dipimpin sosok Garuda.Sedang perkutut biarlah eksis di habitatnya sesuai karakter dan kodratnya. Jangan sampai komunitas Garuda dipaksakan oleh system yang dipimpin elit perkutut. Karena ini hanya akan membuat karakter Garuda di intervensi saat akan melakukan actualisasi jatidiri.Garuda jangan direcoki dengan perilaku perkutut yang trampil bernyanyi merdu untuk berorientasi menyenangkan tuannya.

Biarlah Garuda sesuai karakternya sebagai pemburu,petarung,penakluk,pemenang.Jangan “paksa” garuda untuk berkicau.Karena bukan itu talentanya. Salam Garuda untuk Team Alfred Riedl,Team Nasional PSSI AFF dan Supporter Setia TeamNas PSSI yang ironisnya untuk membeli ticket harus antri berjam-jam(atau bahkan berhari-hari).Sekalipun sempat kalah dari Malaysia,komitmen mereka melaksanakan perannya menunjukkan bahwa merekalah yang paling pantas menyandang predikat Garuda Tulen.Bukan Yang Lain.

Semarang ,29-12-2010

(Purnomo Iman Santoso)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun