Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik Rindu

29 Oktober 2023   13:36 Diperbarui: 29 Oktober 2023   13:50 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sementara langit telah menumpahkan tangisnya

Hujan yang jatuh di  malam hari berkisah tentang setetes air mata kerinduan hingga hasrat yang  terlanjur tandus

Hujan yang luruh di malam hari, dengannya aku dapat bercerita tentang rintik rindu, perihal kekasih hati yang selalu mencipta kisah-kisah romansa, yang kasihnya tak pernah luntur

Hujan yang runtuh di malam hari, senantiasa meninggalkan sepucuk kenang  pada butiran embun di pucuk-pucuk daun

Juga sisa-sisa hujan pada kaca jendela, kemudian dengan lembut kuusap

Seperti halnya aku menghapus sebuah duka akibat rindu yang terpendam

Hujan yang telah membawa gigil, berusaha aku halau namun tiada juga rintik rindu sirna

Hingga akhirnya malam yang  perlahan kian menua, membawa segala sepi dan rindu

Dan pada saatnya aku basuh segalanya dengan cahaya sang fajar  yang menjelang di hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun