Halo selamat malam kompasianers! Kali ini saya akan membahas tentang beberapa budaya yang 'hilang' dan belum sempat muncul di permukaan. Penasaran? Check this one out, happy reading!
·Suku Samin
Suku Samin ini banyak disebut sebagai suku asli dari Bojonegoro. Suku Samin bertempat tinggal di sekitar hutan jati yang masih rindang, tepatnya di dusun Jepang, desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro. Suku Samin sekarang lebih dikenal sebagai masyarakat Samin. Menurut sepengetahuan saya, masyarakat samin adalah masyarakat yang masih polos. Polos maksudnya masih tradisional, terkadang juga jika kita mengajak masyarakat samin berbicara, jawaban yang mereka bberikanmelenceng jauh dari pertanyaan yang kita ajukan. Tak jarang masyarakat Bojonegoro menjadikan guyonan ‘dijak omong kok ra nyambung, wong samin yo?’ (diajak bicara kok tidak nyambung, orang samin ya?) jika lawan bicara kita menjawab pertanyaan kita ngalor-ngidul. Jika anda merasa tertantang ingin berinteraksi dengan masyarakat samin, datang saja ke Bojonegoro!
(http://www.ayobojonegoro.my.id/2010/04/asal-mula-masyarakat-samin-margomulyo.html)
·Wayang Thengul
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas ponorogo yang populer juga di Bojonegoro. dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro seperti halnya reog ponorogo. Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada saat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela- sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil warok suromenggolo dan sekitarnya.
Wayang thengul Bojonegoro cenderung menggelar lakon-lakon wayang gedhog, bahkan beberapa lakon terkait dengan Serat Damarwulan yang sering dilakonkan dalam pertunjukan wayang klithik. Tradisi pertunjukan wayang thengul di Bojonegoro nampaknya lebih dekat dengan ceritera Gedhog, Bangun Majapahit yaitu ceritera yang bersumber pada babad Majapahit, babad Demak. Dilihat dari perupaan dan visualisasi karakter tokoh dalam wayang thengul memiliki kedekatan karakter dengan tipologi yang tertuang dalam wayang gedhog dan wayang menak. Sehingga sangat wajar, wayang thengul lebih dekat dengan lakon wayang menak, lakon-lakon Panji serta ceritera para wali pada masa kerajaan Demak.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bojonegoro ; jawatimuran.wordpress.com/2013/12/26/wayang-thengul-kabupaten-bojonegoro/)
·Tari Thengul
Tari Thengul yang merupakan salah satu kesenian khas Kabupaten Bojonegoro yang mulai dikenal oleh berbagai daerah lain. Hal ini lantaran tari yang berbasis dari gerakan wayang thengul ini dibawa ke berbagai event daerah lain yang mengundang Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu peserta. Tari thengul yang telah dipatenkan sebagai tari kreasi putra daerah Bojonegoro ini dapat diterima baik oleh masyarakat luar Bojonegoro. Selain itu, Tari Thengul saat ini juga dijadikan sebagai tarian selamat datang untuk para tamu yang hadir di Bojonegoro. (http://kanalbojonegoro.com/tari-thengul-jadi-tarian-menyambut-tamu/)
Nah, bagaimana? Tertarik untuk menemukan budaya yang hilang diatas? Silahkan berkunjung ke Kabupaten Bojonegoro :)
Picture sources:
http://kanalbojonegoro.com/wp-content/uploads/2014/08/thengul-bojonegoro.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H