Mohon tunggu...
Puput Randika Agustin
Puput Randika Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Bimbingan dan Konseling

Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Koseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Remaja: Merebaknya Fenomena Gangster, Bagaimana Peran Penting Orang Tua dalam Pencegahannya?

18 Desember 2022   07:26 Diperbarui: 18 Desember 2022   08:42 2043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aksi Gangster Remaja di Jalanan (foto: Ilustrasi)

Munculnya fenomena gangster di Surabaya dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian publik dan media sosial. Gangster yang umumnya beranggotakan remaja ini dianggap berbahaya dan meresahkan masyarakat karena mereka muncul dengan melakukan konvoi secara bergerombol dengan menaiki kendaraan  bermotor. 

Mereka juga mengacung-acungkan senjata tajam. Tak jarang mereka tawuran dengan kelompok gangster lain dan memakan korban. Untuk mengatasi fenomena tersebut, Pihak Pemerintah Kota Surabaya dan TNI Polri bertindak dengan cepat dan sigap.

Sebenarnya Apa itu Gangster?

Mengutip dari Oxford Dictionary, gangster artinya anggota dari komplotan penjahat yang kejam. Kata gangster sendiri sudah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni penjahat, bandit, atau anggota geng dari kelompok orang yang mempunyai kegemaran berkelahi atau membuat keributan. 

Fenomena Gangster di Indonesia bisa didefinisikan sebagai sekelompok orang dan umumnya remaja yang tergabung dalam gang dan melakukan kerusuhan di malam hari, secara beramai-ramai menggunakan kendaraan bermotor dan membawa senjata tajam.

Hampir keseluruhan anggota gangster adalah anak remaja dan masih usia pelajar. Mengapa remaja sangat berpeluang terlibat dalam bentuk kenakalan remaja salah satunya gangster ini? 

Pada usia remaja merupakan fase di mana mereka mencari identitas diri dan berusaha memahami bagaimana peran diri yang harus dilakukannya. Mereka ingin dianggap dewasa atau ingin diakui eksistensinya. Nah, untuk memperoleh ini lewat tindakan yang mengarah pada aksi kekerasan atau tawuran dan sebagainya.

Bagaimana Cara Mengetahui Jika Anak Terlibat dalam Gang?

Orang tua harus mengetahui tanda-tanda peringatan berikut yang mungkin mengindikasikan keterlibatan anak dalam gang:

  • Teliti atribut-atribut seperti pakaian, topi, atau logo yang mengisyaratkan sebuah komunitas atau gang.
  • Memantau perubahan perilaku dan gaya pergaulan anak-anak
  • Memantau apakah anak mengonsumsi rokok, alkohol, atau narkoba .
  • Anak menyimpan senjata tajam misalkan celurit, pisau, atau senjata lainnya.

Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan Untuk Mencegah Anak Bergabung dalam Gangster?

  • Memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap anak. Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak. Keluarga yang kurang atau tidak memberikan perhatian kepada anak, bisa berakibat pada terlibatnya remaja dalam gangster. Remaja yang tidak memperoleh perhatian dan dukungan penuh atas penuh dari keluarganya senantiasa lebih mudah mencari perhatian dari pihak lain. Oleh karena itu, sebaiknya keluarga lebih memperhatikan anak serta memberikan dukungan terhadap kegiatan baik yang dilakukan oleh anak.
  • Menciptakan komunikasi yang baik. Biarkan anak tahu bahwa orang tua peduli pada dan percaya pada mereka. Ciptakan komunikasi dan hubungan yang baik dengan anak. Orang tua bisa membantu mengidentifikasi dan meningkatkan kekuatan dan bakat anak. Arahkan mereka ke aktivitas yang sehat, dan temukan cara agar sukses dalam hal yang mereka sukai. Pujilah atas pencapaian mereka, dan selalu pastikan bahwa mereka memahami betapa pentingnya mereka bagi keluarga Anda.
  • Hindari cara menakut-nakuti. Remaja yang tertarik atau terlibat dalam geng biasanya tidak akan takut untuk menjauh dari kesetiaan. Mereka mungkin hanya melihat keuntungan jangka pendek yang positif dari tindakan yang dilakukan. Diskusikan dengan tenang konsekuensi jangka panjang dan realitas kehidupan geng: penjara, cedera serius, dan bahkan kematian. Dukung apa yang Anda katakan dengan fakta. Bicara tentang bagaimana keputusan hari ini dapat memengaruhi masa depan mereka.
  • Temukan cara untuk mengisi waktu luang anak-anak Anda. Pantau bagaimana anak-anak Anda menghabiskan waktu luang mereka, dan libatkan mereka dalam olahraga, seni, musik atau aktivitas lain setelah sekolah. Bantu anak menjelajahi minat atau hobi mereka yang mungkin menyenangkan dan bermanfaat.
  • Meluangkan waktu bersama anak. Rencanakan kegiatan yang dapat dinikmati seluruh keluarga, dan juga habiskan waktu berdua dengan anak-anak Anda. Ekspos masa muda Anda ke tempat-tempat di luar lingkungan : taman, museum, pantai, bumi perkemahan, atau apa pun yang tersedia dan terjangkau di daerah. Kunjungi pusat komunitas, perpustakaan, dan organisasi lain yang menawarkan program yang menarik untuk anak remaja.
  • Mengenal lingkungan pergaulan anak. Keluarga memiliki peran aktif dalam mengenal lingkungan pergaulan anak. Setiap teman yang ada dalam lingkungan pergaulan remaja tentunya akan mudah mempengaruhi sikap, dan perilaku para remaja tersebut. Sehingga, sebisa mungkin kenali dan paham lingkungan pergaulan mereka.
  • Tetapkan batasan. Anak-anak perlu mengetahui sejak usia dini perilaku apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima di dalam keluarga. Jangan biarkan anak-anak keluar larut malam atau menghabiskan banyak waktu tanpa pengawasan di jalanan. Orang tua tidak dapat mengontrol semua yang mereka lakukan, tetapi orang tua dapat mengetahui ke mana mereka pergi, dan dengan siapa mereka pergi.
  • Jelaskan konsekuensi dari perilaku gangster. Jika orang tua mencurigai anak tergabung dalam geng, jelaskan bahwa Anda tidak menyetujui tindakan mereka. Biarkan mereka mengetahui nilai-nilai yang benar. Jelajahi tujuan dan motivasi mereka dan beri tahu mereka bagaimana aktivitas gangster dapat menghambat tujuan masa depan.

Melalui lingkup keluarga yang sadar dengan fenomena-fenomena problematik remaja ini, harapannya anak-anak remaja sebagai generasi penerus bangsa tidak terjerumus pada perilaku yang negatif seperti aksi gangster yang sedang marak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun