Mohon tunggu...
Puput Melati
Puput Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa D-4 Teknologi Pengolahan Hasil Ternak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi terhadap Pertubuhan Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan Indonesia

12 Desember 2022   22:51 Diperbarui: 12 Desember 2022   22:58 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inflasi adalah kenaikan harga produk rumah tangga yang terus menerus. Informasi kenaikan harga kebutuhan pokok ini dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Finlandia (BPS). Indikator inflasi yang disiapkan oleh para ahli ini disebut indeks harga konsumen (IHK).

Secara historis, inflasi di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya seperti Thailand, Malaysia, dll. Inflasi di negara-negara ASEAN adalah 3-5 persen pada 2005-2014. Rata-rata inflasi tahunan Indonesia selama periode yang sama adalah 8,5 persen. Salah satu alasannya adalah Indonesia mengimpor minyak pemanas. Jika harga bahan bakar naik, biaya transportasi naik (mis.angkutan umum, bus, taksi dan angkutan lainnya) dan biaya lainnya juga akan meningkat.

Suatu negara dianggap berhasil atau tidak berhasil dalam memecahkan masalah ekonomi negaranya sendiri, yang tercermin dari ekonomi makro dan mikro negara tersebut. Ketika inflasi meningkat, tingkat kemakmuran terganggu, yaitu. daya beli masyarakat melemah. Salah satu indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mempelajari/mengukur stabilitas perekonomian suatu negara adalah tingkat kesejahteraan sosial, dimana tingkat kemiskinan dapat diukur dari kesejahteraan masyarakat tersebut.

Tingkat pertumbuhan ekonomi harus berjalan seiring dengan perencanaan, upaya untuk menciptakan pemerataan kesempatan dan pemerataan hasil pembangunan, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh golongan terbawah.

Kemiskinan merupakan masalah klasik yang sudah ada sejak awal umat manusia. Kemiskinan memiliki banyak wajah dan akan selalu menjadi masalah. Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait seperti: Tingkat pendapatan, pendidikan, ketersediaan barang dan jasa, lokasi, geografi, jenis kelamin dan kondisi lingkungan.

Kemiskinan adalah kondisi kehidupan di mana banyak orang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan hidup di bawah tingkat kebutuhan dasarnya. Nilai kebutuhan dasar minimum ini direpresentasikan oleh garis kemiskinan.

Kemiskinan pada dasarnya ada dua sisi, yaitu kemiskinan dilihat dari segi pendapatan dan kebutuhan dasar (minimum basis) bagi seseorang untuk hidup layak (kemiskinan absolut) dan kemiskinan dilihat sebagai akibat dari ketimpangan sosial dimana seseorang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan ebutuhan dasar, namun masih dalam kondisi kehidupan masyarakat (kemiskinan relatif).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun