Mohon tunggu...
Puput Lestari
Puput Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agribisnis (S1) dan Magister Sains Agribisnis (S2) IPB University

puputlest09

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jaringan Heterogen: Pendorong Inovasi UMKM di Masa Pandemi

14 Desember 2021   21:25 Diperbarui: 14 Desember 2021   21:45 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berjejaring. Sumber: Dokumen Pribadi

Lingkungan bisnis yang sangat dinamis membuat perubahan lingkungan yang sangat cepat dan tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut akan mengancam kelangsungan suatu usaha/bisnis. Namun, sebenarnya seperti apa perubahan lingkungan tersebut? Branicki (2018) menyatakan bahwa perubahan lingkungan seperti cuaca buruk, serangan teroris, pandemi global, dan ketidakstabilan geo-politik menjadi tantangan bagi kelangsungan hidup usaha/bisnis. Nah, salah satu perubahan lingkungan yang sangat terasa saat ini adalah pandemi global yang disebabkan oleh Covid-19. Perubahan tersebut sangat memukul pelaku usaha di dunia, salah satunya Indonesia.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu usaha yang terdampak cukup besar akan adanya pandemi tersebut. Lalu, upaya yang banyak dilakukan oleh UMKM untuk menghadapi dan bertahan di tengah pandemi adalah dengan melakukan inovasi. Inovasi dilakukan dengan memperbaharui dan mengembangkan produk atau layananan yang dimiliki UMKM, seperti beralih menjual produk baru yang sesuai dengan lingkungan saat ini dan melakukan penjualan secara daring.

Sesuatu yang disebut inovasi harus baru dan menciptakan nilai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Schumpeter (1934) bahwa inovasi dipahami sebagai pengenalan barang baru, penggunaan bahan baru, pengembangan metode produksi baru, pembukaan pasar baru, atau penerapan pendekatan baru untuk organisasi. Pada tingkat UMKM, inovasi yang biasanya dilakukan adalah inovasi produk. Hal ini karena inovasi tersebut memiliki keunggulan kompetitif dan dapat terlihat secara jelas oleh UMKM maupun konsumen. Produk baru mencerminkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi serta memberikan dampak yang signifikan pada pangsa pasar, nilai pasar, dan kelangsungan hidup perusahaan.

Saat ini, inovasi tidak hanya berasal dari operasi internal dan kemampuan masing-masing UMKM, tetapi hasil dari upaya pertukaran informasi antara beragam jaringan. Semakin banyak jaringan, maka semakin beragam informasi yang dapat diperoleh (Bla 1997 dalam Etriya et al,. 2019). Jaringan yang dapat memberikan beragam informasi dan pengetahuan yang kemudian mendorong UMKM untuk melakukan inovasi adalah jaringan heterogen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, jaringan heterogen memberikan beragam informasi dan pengetahuan yang membantu perusahaan mengidentifikasi ide dan peluang (Kontinen dan Ojala, 2011) yang akan merangsang perusahaan untuk berinovasi (Mailfert, 2007).

Jaringan heterogen terdiri dari berbagai aktor yang berasal dari beragam lingkungan seperti lembaga penelitian, pembeli, pemerintah, dan pemasok yang membawa beragam informasi dan pengetahuan sehingga jaringan heterogen merupakan sumber daya yang sangat penting bagi UMKM di Indonesia. Adanya jaringan heterogen membuat UMKM memiliki pemikiran yang lebih terbuka dalam mengenali peluang bisnis dan inovasi yang dapat ditindak lanjuti.

Setiap hubungan dalam jaringan tentunya menyediakan jenis informasi dan manfaat yang berbeda. Pada jaringan hulu, melakukan hubungan dengan pemasok dapat membantu UMKM memperoleh pengetahuan dan kombinasi baru dari berbagai input. Jaringan pasar/hilir mendukung UMKM dalam meningkatkan produksi. Jaringan dengan lembaga pemerintah mendukung UMKM dalam memperoleh informasi biaya dan mengadopsi sistem teknologi baru. Jaringan saran juga penting untuk mendukung kegiatan pengumpulan pengetahuan bagi pelaku usaha. Selain itu, adapun jaringan sponsor yang terdiri dari lembaga penelitian atau universitas yang membantu UMKM dalam berkolaborasi menghasilkan inovasi yang berkualitas dan lebih baik. Sebelum mengadopsi suatu inovasi, seorang pelaku usaha akan mengamati dan mempelajari inovasi dari sesama pelaku usaha, teman, tetangga atau bahkan saudara (Bandiera dan Rasul, 2006).

Selain berasal dari jaringan yang telah disebutkan, terdapat banyak sumber informasi eksternal lain yang dapat digunakan oleh UMKM untuk memunculkan ide-ide inovasi, terutama inovasi produk. Sumber informasi tersebut tersedia secara bebas dan dapat diakses oleh siapa saja. Contohnya adalah informasi yang berasal dari internet dan media lainnya, pameran dan pekan raya komersial, literatur ilmiah, jurnal penlitian dan perdagangan, acara pendidikan, seminar, dan sebagainya. Adanya jaringan heterogen yang menyebabkan beragamnya jenis informasi dan kontak dalam jaringan dapat meningkatkan kinerja inovatif UMKM. Semakin heterogen jaringan, semakin beragam informasi dan sumber daya yang dapat diperoleh UMKM dari kontaknya, dan akan membantu meningkatkan kinerja UMKM yang lebih baik di perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun