Mohon tunggu...
Puput Indriani
Puput Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

masi belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Kesedihan dengan Buku Nanti Juga Sembuh Sendiri

9 November 2024   10:46 Diperbarui: 9 November 2024   11:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Buku dengan judul Nanti Juga Sembuh Sendiri ditulis untuk orang-orang yang sedang berada dititik terendah dalam hidup, ingin berhenti, menyerah, dan menyudahi semuanya. Melalui buku ini, kita akan lebih bersyukur karena tidak berhenti untuk melanjutkan perjalanan hidup. Buku yang berfokus pada proses mangatasi kesedihan diri, luka batin, dan emosional melalui gaya penulisan yang sederhana namun bermakna, helobagas meyakinkan bahwa seiring berjalannya waktu, segala bentuk luka akan menemukan jalan untuk sembuh.

            Penulisan kata-kata yang sederhana dan bisa menyampaikan tulisan yang kompleks. Buku ini menggunakan Bahasa yang mudah di pahami hingga menjangkau banyak orang, terutama mereka yang sedang mengalami kesulitan emosional. Setiap bab mengajak pembaca untuk memaknai kesedihan sebagai bagian dari proses yang sedang di alami dan meski terasa sulit, pada akhirnya akan menemukan jalan untuk mengatasinya. Pesan penting dari buku ini ialah semua pasti akan sembuh sendiri, di dalam buku ini menjelaskan bahwa penyembuhan memerlukan  waktu dan terjadi perlahan. Buku ini sebagai pengingat bahwa terkadang kita tidak harus terlalu keras pada diri sendiri. Seperti kata helobagas di bukunya halaman 89-90 "untuk kamu yang lagi capek, ngeluh boleh, nangis juga silahkan, tapi ingat jangan kelamaan. Kan kita sama-sama tau, mau tidak mau, suka tidak suka, kehidupan akan terus berjalan. Menyerah jangan di jadiin opsi. Mungkin rehat bisa buat kamu sembuh lagi. Nikmati dulu aja apa yang sudah di capai. Gapapa banget, kok. Dan jangan lupa untuk bersyukur. Karena menyerah ga akan bawa kita kemana-mana. Justru hanya stuck di sini-sini aja. Jangan nyerah, ya. Istirahat, karena waktu masi mau kasi sempat. Aku percaya kamu pasti bisa". Dalam kutipan ini bermakna tentang dukungan emosional dan dorongan semangat untuk seseorang, secara garis besar dijabarkan sebagai pengakuan atas kelelahan, mendorong untuk tidak menyerah, pentingnya kita untuk bersyukur, keyakinan dan harapan. Dari kutipan itu berpesan bahwa tidak masalah jika merasa lelah dan berhenti sejenak, tetapi jangan biarkan rasa lelah menghentikan perjalanan, menyerah akan membuat kita terjebak tanpa solusi, tetap bergerak maju dengan keyakinan bahwa ada harapan didepan sana.

            Buku ini memiliki gaya Bahasa yang puitis sehingga pembaca dapat merasakan emosi yang ada dalam setiap kalimatnya. Setiap kalimat dekat dengan pengalaman sehari-hari sehingga pembaca bisa menemukan diri mereka di dalam cerita. Pembaca akan merasa tidak sendirian dalam menghadapi rasa sakit. Buku ini memberikan pesan bahwa akan ada Cahaya di ujung perjalanan penyembuhan, helobagas memberikan harapan bahwa rasa sakit tidak akan bertahan selamanya. Bukan hanya kalimat-kalimat yang menarik dan bermakna buku ini dilengkapi dengan ilustrasi yang sederhana namun bermakna, menambah daya tarik visual dalam setiap babnya. Namun, bagi pembaca yang menyukai gaya tulisan to the point, gaya Bahasa buku ini mungin terasa terlalu penuh kiasan. Tidak banyak cara konkret yang diberikan dalam proses penyembuhan, buku ini lebih cocok untuk pembaca yang menyukai kenyamanan emosional dari pada Solusi langsung.

            Buku ini relevan bagi pembaca yang sedang mengalami overthingking. Gaya Bahasa yang indah membuat buku ini menjadi  sebuah karya yang menyentuh hati, refleksi yang dalam tentang perjalanan seseorang menghadapi rasa sakit. Bagi pembaca yang butuh pelukan hangat dalam bentuk kata-kata, buku Nanti Juga Sembuh Sendiri menjadi salah satu pilihan yang tepat.

           

             

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun