MAGELANG -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang mengadakan pelatihan ecoprint bersama Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Aula Balai Desa Bandarsedayu, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu, 19 Juli 2024. Mahasiswa KKN UNNES telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan desa. Melalui kegiatan-kegiatan seperti pelatihan ecoprint, mereka tidak hanya mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ecoprint adalah teknik mencetak menggunakan bahan-bahan organik seperti daun, bunga, dan batang tanaman untuk menghasilkan pola pada kain. Â Tidak semua tumbuhan dapat dijadikan bahan pembuatan ecprint, kita perlu memilah daun yang memiliki bentuk yang unik dan memiliki pigmen warna yang kuat seperti, daun singkong, daun papaya, daun kelor, bunga kenikir, dan bunga pacar air untuk menciptakan motif.
Melalui teknik ecoprint, daun-daun yang biasanya dianggap sebagai sampah dapat disulap menjadi karya seni yang menghasilkan motif dan pola yang unik. Teknik yang diperkenalkan kepada ibu-ibu PKK merupakan teknik pounding. Teknik ini merupakan salah satu metode sederhana dari pembuatan batik ecoprint. Caranya cukup mudah yaitu dengan meletakkan daun di atas kain, kemudian daun tersebut dipukul secara perlahan.Â
Pelatihan yang diikuti sekitar 25 peserta ini dipimpin oleh Riska Setya Putri, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Riska mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK sebagai Wanita Agen Pancasila sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi.
Demostrasi dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK yang didampingi langsung oleh mahasiswa KKN, sehingga dengan mudah bagi peserta untuk melaksanakan tahapan pembutan ecoprint. Dengan antusiasme yang tinggi, ibu-ibu PKK mengikuti semua tahapan sehingga dapat terbentuk berbagai motif dan warna yang indah.
Salah satu peserta, Ibu Desti mengatakan bahwa "Adanya pelatihan batik ecoprint ini sangat menyenangkan dan dapat menambah ilmu baru bagi kami. Â Selain imenambah keterampilan, juga membuka peluang usaha dengan minim modal dengan bahan yang ramah lingkungan, Â sedangkan kain yang dihasilkan dapat dikresikan berbagai macam bentuk seperti taplak meja, totebag, serta pouch."
Pada dasarnya produk-produk hasil karya ecoprint ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk dipasarkan ke daerah lain bahkan mancanegara. Dengan demikian, pelatihan ecoprint ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para peserta, tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian desa.
Pemerintah Desa Bandarsedayu sangat mendukung kegiatan pelatihan ini dimana Ibu Sobiyatun (Ibu Lurah Desa Bandarsedayu) turut serta dalam mengikuti pelatihan ini. Â Dengan adanya kegiatan ini bukan hanya diharapkan menibgkatkan kreativitas sebagai Wanita Agen Pancasila, melainkan dapat dijadikan kegiatan rutin yang dapat dikembangkan oleh ibu ibu PKK Desa Bandarsedayu untuk dijadikan produk siap jadi yang dapat memiliki nilai jual tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H