Mohon tunggu...
Pung Purnomo
Pung Purnomo Mohon Tunggu... wiraswasta -

no worry

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Surat Buat Simbok

24 September 2015   09:49 Diperbarui: 24 September 2015   10:06 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Orang itu pernah ngomong gini mbok, 

"Siapa menabur angin dia memang pantas menuai badai... tapi hidup ini bukan soal bagaimana menerjang badai atau menunggu kapan badai akan berlalu. Yang harus dipikirkan sekarang... bahwa hidup adalah bagaimana  kita bisa terus menari dalam pusaran badai tetapi kita tidak hanyut tersapu badai."

Wuih... sangar nggak mbok kata katanya?

Kalau dipikir pikir memang ada benarnya mbok... nek dienteni thok... cuma ditunggu doang yo masalah nggak bakal selesai. Mangkanya sekarang aku berusaha hepi... tetep semangat meskipun dibelakangku masalah masih nggondheli terus. Sing penting uteke ora membeku... iyo ra mbok?

O ya mbok, satu lagi yang terakhir... masalah luna maya. Kalau memang takdirku harus ketemu, suatu saat pasti ketemu. Tapi simbok sama bapak jangan kuatir, aku nggak akan gegabah seperti dulu lagi. Sekarang aku kapok... nggak berani berani lagi melangkah ... ambil keputusan penting dalam hidup tanpa minta restunya simbok sama bapak.  Wis... aku kapok beneran mbok.

Jadi kalau takdirku memang ada... Luna pasti tak ajak pulang, sowan simbok sama bapak. He he he... aku koyo wong edan ya mbok?Maklum mbok... sudah haus kasih sayang...

Dan ternyata gini rasane ya mbok... jatuh cinta dimasa sulit memang sesuatu bingits... hi hi hi.

Yo wis ya mbok, suratku segini dulu. Insya Allah lebaran haji nanti aku pulang. Nanti nyembeleh enthog aja terus dibikin rica-rica. Nggak usah beli kambing... iwake ambune prengus. Hahaha...padune duwite nggak ada.

Simbok sama Bapak semoga tansah pinaringan sehat nggak kurang suatu apapun. Amin.

Wasalam.

 

Anakmu sing nggantheng dewe

(Maksude le nggantheng nek lagi raono kancane)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun